//Rektor PU: Peluang Unik di Tengah Pandemi Covid-19

Rektor PU: Peluang Unik di Tengah Pandemi Covid-19

JawaPos.com – Rektor President University (PU) Prof. Jony Oktavian Haryanto mengatakan, era Industri 4.0 yang dipicu oleh perkembangan teknologi menawarkan banyak peluang baru. Namun, untuk bisa merebut peluang tersebut, setiap orng dituntut bukan hanya harus mampu menguasai teknologi, tetapi juga harus mampu dengan cepat beradaptasi (agile).

“Setelah lulus, saya justru mengajak semua wisudawan untuk terus meningkatkan pengetahuan. Belajar, dan terus belajar agar kita menjadi semakin adaptif, mampu mengikuti perkembangan teknologi dan tren yang terjadi di dunia industri,” ujar Prof. Jony dalam upacara wisuda ke-15 yang diadakan secara daring pada Minggu, (25/10).

Sebagaimana dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com, upacara wisuda kali ini mengambil topik Economics Development through Combination of Artificial Intelligence and Automation dan diikuti oleh hampir 1.000 mahasiswa.

Dalam sambutannya, Prof. Jony juga menuturkan, upacara kelulusan ini penanda akhir dari proses belajar dari para wisudawan, tetapi malah sebaliknya. Karena itu, untuk meningkatkan serapan lulusan di pasar tenaga kerja, PU juga menjalin kerja sama dengan banyak perusahaan dari berbagai bidang industri.

Menurutnya, realisasi kerja sama itu dilakukan dengan berbagai bentuk, seperti kuliah tamu dari para praktisi, magang, company visit, kerja sama riset, mentoring dan lain sebagainya. “Berkat magang, banyak mahasiswa kami yang sudah mendapat tawaran pekerjaan, meski mereka belum lulus kuliah,” ungkap Prof. Jony.

Selain itu, PU juga aktif menjalin kerja sama dengan universitas-universitas terbaik di dunia. Di antaranya, dengan University of Glasgow, United Kingdom. Kerja sama itu meliputi peluang beasiswa bagi alumni President University yang melanjutkan studi di University of Glasgow.

Di sisi lain, guna meningkatkan daya saing lulusannya, PU terus membenahi proses penyelenggaraan program pendidikannya. Hasilnya, President University memperoleh akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Beberapa minggu menjelang wisuda, beberapa program studi (prodi) di PU juga mendapatkan akreditasi A. Mereka adalah Prodi Hukum dan Magister Teknik Informatika (MIT). Sebelumnya beberapa prodi juga telah terakreditasi A, yakni Sistem Informasi, Teknik Informatika, Manajemen, dan Administrasi Bisnis.

Terkait pandemi Covid-19, Prof. Jony justru mengajak wisudawan untuk melihat pandemi ini sebagai peluang baru, peluang yang unik. Sebab, saat ini PHK terjadi di mana-mana. Banyak pencari kerja yang kesulitan mencari pekerjaan.

“Ada ungkapan, lautan ganas justru menciptakan pelaut terampil. Maka, inilah saatnya mengubah pandemi sebagai peluang untuk mempertajam jiwa kewirausahaan,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini di tengah pandemi, justru banyak bisnis baru yang bermunculan yang bahkan bisa dikelola hanya dengan gadget. Kehadiran bisnis-bisnis baru itu ternyata sangat membantu masyarakat. Karena itu, ia mengajak wisudawan untuk membangun bisnis-bisnis baru yang menggabungkan pengetahuan yang mereka peroleh selama kuliah dengan perkembangan teknologi.

“Saya optimistis, bisnis-bisnis baru para wisudawan akan memberikan dampak nyata. Bukan hanya membantu masyarakat untuk bertahan di era pandemi, tetapi juga menciptakan dunia yang lebih baik dan penuh harapan,” paparnya.

Senada dengan Prof. Jony, pendiri President University, S.D. Darmono, menegaskan, perubahan-perubahan yang terjadi di masa pandemi ini justru akan menjadi sesuatu yang menyenangkan jika para wisudawan mampu dengan cepat beradaptasi. Salah satu unsur penting dalam kemampuan beradaptasi adalah networking.

“Jagalah hubungan baik dengan sesama alumi dan terus memperluas jejaring. Berjejaring dan membina persahabatan itu sangat penting bagi karier Anda. Baik yang berkarier sebagai profesional, pengusaha, termasuk bagi mereka yang terjun ke dunia politik,” ujarnya.

Diketahui, PU tak hanya tersebar di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Sebab, mahasiswa PU, termasuk lulusannya, juga datang dari 19 negara di dunia. Ini membuat mahasiswa dsan wisudawan berkesempatan untuk memiliki koneksi yang luas.