Aktual.co.id – Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) menurunkan sebanyak 2.658 pendaki dari Gunung Gede-Pangrango karena tidak mengantongi izin resmi.
Laporan dari TNGGP menyebutkan selama libur 29 Mei sampai 1 Juni 2025 pihak pengelola menempetkan petugas di lokasi yang disinyalir menjadi jalur illegal pendakian selama 24 jam.
“Kami melakukan penjagaan selama 24 jam untuk mencegah masuknya pendaki tanpa izin. Kegiatan dalam bentuk patrol maupun penjagaan di pos strategis,” kata Ketua Tim Kerja Data, Evaluasi, Pelaporan dan Kehumasan BBTNGGP seperti dikutip ANTARA.
Upaya pencegahan membuahkan hasil dengan menurunkan ribuan orang pendaki yang tidak dapat menunjukkan izin resmi, sehingga petugas mendata identitas seluruh oknum pendaki serta melakukan pembinaan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari oknum pendaki memperoleh izin dari Base Camp (BC) secara ilegal, sehingga pihaknya menegaskan bahwa BC bukan bagian dari pengelola pendakian yang diberikan kewenangan atau izin dalam mengelola pendakian.
“Hiking Organizer (HO) yang telah memiliki izin resmi yaitu Basecamp GEPANGKU, KOBEL ADVENTURE, Usaha Sajalur Salam Rimba (USSR), dolan.gedepangrango, dan mt_gedepangrango,” katanya.
TNGGP bersama dengan pihak berwenang akan menindaklanjuti hal tersebut sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku, ketika pelayanan wisata di TNGGP terdapat oknum dari petugas, HO dan atau pengunjung/pendaki yang berbuat tidak sesuai dengan peraturan dan ketentuan pemerintah.
Saat ini untuk pendakian tidak diterbitkan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) diganti dengan kode batang atau barcode yang berisi data pendaki saat melakukan pendaftaran online.
“Saat pendaftaran online diperlukan beberapa dokumen yang perlu disiapkan calon pendaki seperti surat kesehatan, surat pernyataan bagi pendaki usia kurang dari 16 tahun atau lebih dari 60 tahun serta pendampingan untuk memastikan keselamatan selama pendakian,” katanya.
Gunung Gede-Pangrango merupakan salah satu taman nasional dengan ekosistem hutan hujan tropis pegunungan yang menjadi destinasi favorit bagi pengunjung wisata alam yang berasal dari kota besar seperti Jabodetabek dan kota lainnya.
Tujuan wisata TNGGP ini masih didominasi kegiatan pendakian Gunung Gede dan Gunung Pangrango, berbagai upaya yang telah dilakukan Balai Besar TNGGP, Kementerian Kehutanan untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap pengunjung wisata alam. (ndi/ANTARA)