Aktual.co.id – Presiden RI ke 6 menulis postingan di media sosial soal peran Danantara dalam mengelola APBN. Menurut SBY, Danantara program baik namun harus dijalankan di bawah pemerintahan yang baik dan bersih dari korupsi. Berikut petikan statusnya.
“Saya mengamati, Danantara yang diluncurkan Presiden Prabowo 24 Februari 2025 lalu mendapatkan tanggapan dari kalangan ekonom, pengamat dan juga politisi. Yang saya tangkap, sejumlah kalangan mengkhawatirkan kalau Danantara ini tidak memberikan manfaat, dan justru sebaliknya bakal menjadi masalah bagi perekonomian Indonesia. Kalangan tersebut menyangsikan governance, transparansi dan akuntabilitas lembaga investasi baru ini. Juga dikhawatirkan jika ada konflik kepentingan dan “political envolvement” yang tidak semestinya. Pandangan saya, sebenarnya niat dan tujuan Presiden Prabowo ini baik. Keberadaan Danantara diharapkan bisa memperkuat investasi nasional, utamanya yang bersifat strategis (long-term strategic investment) yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menuju ekonomi Indonesia yang kuat (strong economy). Saya berpendapat, kesangsian dan kecemasan sebagian kalangan ini mesti dilihat dari kacamata yang positif. Artinya, mereka tidak ingin Danantara yang bertujuan mulia ini gagal dan tidak mencapai tujuannya. Terhadap suara rakyat seperti itu justru mesti membuat para pengelola Danantara tertantang dan mesti pula membuktikan bahwa kecemasan rakyat itu tak akan terjadi. Kuncinya, Danantara harus benar-benar memiliki “good governance”, “expertise” (kecakapan) para pengelola Danantara, “economic & business judgement” yang tepat dan pruden, akuntabilitas dan transparansi, kepatuhan pada pranata hukum dan ada progres yang positif dari waktu ke waktu. Pengelolaan Danantara juga mesti bebas dari konflik kepentingan, “politics free” dan kemajuannya secara berkala diinformasikan kepada masyarakat. *SBY*”
Postingan SBY ini mendapat berbagai respon dari publik. “Saya ga cemas pak, saya yakin dan percaya danantara memang tujuannya untuk dikorupsi rame2,” tulis @bitxt.
“Hati2 Om beliau presiden terbaik, tapi sekarang ke makan sama Wowo apalagi anaknya,” balas Moh Nuh @MohNuh3.
Jawaban dari Moh Nuh @MohNuh3 langsung dibalas oleh berdamaidenganalam @kedamaianalam. “Terbaik apanya? Nafsu kekuasaannya masih ada bahkan membangun dinasti bersama anaknya meski anaknya meniti jadi mentri yang gak guna penting dapat remah2,” ketiknya.
Kemudian menambahkan, bayangkan saja kekuasaan akan berakhir dalam hitungan 2 bulan tapi jatah menteri diterima. “Dua bulan menteri bisa kerja apa???,” ketiknya.
“Justru yang bersangkutan sedang merusak marwahnya sendiri,” tambahnya.
Akun Yani potter @yanipotter23 memberikan gambaran, dibentuknya Danantara niatnya baik tapi Korupsi jalan terus. Dan berakhir seperti asap yg terbawa angin.
“Ngilang gitu aja. Kenapa pengawas dan dirut operasional bukan orang orang yang ahli dibidangnya. Indonesia banyak ekonom yang lebih cakap. Apa krn mereka tidak bisa disetir sesuai permintaan penguasa?,” ungkapnya.
Postingan dari SBY ini mendapat tanggapan sebanyak 2 ribu lebih komentar yang menjadi followernya. Umumnya menyangsikan keberadaan Danantara dikelola dengan baik, terlebih mental korupsi pejabat masih sangat kuat. (ndi)