Aktual.co.id – Meski empat pulau di Aceh dan Sumatera Utara sudah diputuskan oleh Presiden Prabowo memasuki wilayah Provinsi Aceh, namun keberadaan pulau tersebut masih menjadi banyak perhatian.
Salah satunya anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka yang baru saja memposting status di media sosialnya terkait ada dugaan kapal induk AS USS Nimitz CVN 68 yang melintas di laut Aceh menuju Teluk Persia.
Dalam statusnya tersebut akun @riekediahp menuliskan :
Jika benar dugaan kapal iduk Amerika Serikat USS Nimitz CVN-68 melintas laut Aceh, yang diduga menuju Teluk Persia, maka:
- Semoga sekarang paham, soal 4 pulau di Aceh dan pulau-pulau kecil lainnya di gugus perairan Indonesia adalah soal kedaulatan, pertahanan dan keamanan.
- Menyelamatkan pulau-pulau Indonesia bukan soal bangun resort dan tambang oligarki.
- Gugus pulau Indonesia punya nilai penting dalam geopolitik dan geoekonomi.
- Perspektif geostrategi saatnya digunakan negara untuk kepulauan dalam konteks Indonesia sebagai negara maritim.
Masih cuma berpikir bangun resort dan buka tambang di pulau? Salam sopan Indonesia

Postingan ini pun mendapat tanggapan dari warganet yang membaca akun tersebut. “Ijin bantu menjelaskan ibu, USS Nimitz sebelumnya melakukan operasi penugasan di perairan Indo-Pasifik, tepatnya di sekitar Laut China Selatan, penugasan ini awalnya dimaksudkan sebagai penugasan terakhir USS Nimitz sebelum dipensiunkan,” ketik @LembagaKERIS, sebuah lembaga penelitian tenang pertahanan.
“Kemudian menyusul ketegangan yang terjadi di Iran-Israel, maka gugus tempur USS Nimitz ditugaskan untuk bergerak ke Timur Tengah, tepatnya ke Teluk Persia. Maka dalam perjalanannya, Gugus Tempur USS Nimitz harus melewati Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI I) yang berada di Selat Malaka, Singapura, kemudian memasuki perairan Aceh dan lanjut ke Samudera Hindia,” tambah @LembagaKERIS.
“Kapal-kapal internasional baik komersil maupun militer, dipersilahkan untuk melintasi jalur ALKI tersebut karena ada hak lintas damai dan lintas alur kepulauan yang sudah ditetapkan oleh hukum internasional UNCLOS 1982,” pungkasnya.
“Gak ada hablumnya sengketa 4 pulau antar Pemda kemarin dengan lewatnya kapal induk US. Kapal itu lewat jalur pelayaran internasional, yang emang punya hak lintas damai. Jadi mau 4 pulau itu milik Pemda mana, dibangun apa, ya kapal asing tetep boleh lewat. Jangan semua dijadiin bahan drama lebay,” ungkap @mrcorleoneeeeee.
Postingan @riekediahp ini pun mendapat 257 komentar, 600 suka, dan 283 retweet. Diposting Jumat 20 Juni 2025 pukul 07.59 sudah diputar sebanyak 108 ribu kali. (ndi)
