Aktual.co.id – Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Surabaya mencatat menerima sebanyak 45 kantong jenazah korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny hingga Minggu pukul 18.00 WIB.
Dikutip dari berita ANTARA, sampai Minggu (5/9) data korban kantong jenazah yang dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya ini, totalnya sudah sebanyak 45 kantong jenazah.
Disampaikan oleh Kabid Dokkes Kepolisian Daerah Jawa Timur Kombes Pol M Khusnan dari 45 kantong jenazah itu, sebanyak 10 korban telah teridentifikasi.
Masing-masing lima orang teridentifikasi di Sidoarjo dan lima lainnya di RS Bhayangkara Surabaya. Ia menyampaikan dari 45 kantong jenazah itu, sebanyak 10 korban telah teridentifikasi.
“Dari total 45 kantong jenazah tersebut, empat di antaranya berisi potongan tubuh atau body part. Seluruhnya telah diambil sampel DNA untuk proses identifikasi,” ucapnya.
Disampaikanbahwa semuanya sampel DNA sudah dikirim ke Jakarta. “Yang kemarin juga sudah saya kirim, tadi siang juga sudah saya kirim. Untuk yang baru datang kemungkinan besok kita juga akan lakukan,” ujarnya.
Dirinya memastikan proses identifikasi melalui sampel DNA dilakukan secepat mungkin dengan terlebih dahulu mengambil sampel DNA keluarga korban agar proses pengiriman dapat langsung dilakukan begitu jenazah tiba.
Terkait penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dalam proses identifikasi, Khusnan menjelaskan bahwa NIK tidak menjadi dasar utama pengenalan jenazah.
“Jadi bukan terlambat karena apa namanya, kenapa keluarga korban sudah diambil kok nggak segera dikirim. Nah, kalau itu kan harus membutuhkan pembanding. Jadi kedua-duanya kita kirim,” katanya. (ndi/ANTARA)
