Aktual.co.id – Kebijakan tarif import Presiden AS Donald J Trump kepada Indinesia sebesar 19 % menjadi pembicaraan dunia.
Tentu hal ini menjadi pembahasan tentang kebijakan tarif tersebut. Menurut Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, kebijakan ini bisa jadi yang paling rendang di asia khususnya Asia Tenggara.
Dijelaskan jika melihat Vietnam yang berhasil melakukan negoisasai dengan pemerintah AS hingga menghasilkan kesepakatan tarif impor menjadi 20 persen.

“Sekarang, pemerintah kita dari tarif awal, turun ke 19 persen, jadi lebih rendah dibandingkan negara lain di Asia,” kata Hasan dalam keterangan pers yang diberikan di Kantor PCO, Gedung Kwarnas Jakarta, Rabu.
Menurut Hasan, penurunan tarif impor yang signifikan itu merupakan hasil negosiasi yang dilakukan secara langsung antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump, ketika kedua pemimpin mencapai titik temu dan menghasilkan kesepakatan.
Selain itu, tercapainya kesepakatan juga merupakan buah dari upaya tim negosiasi tarif resiprokal yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Diibaratkan dia membuat pagar 32 persen, kemudian setelah bernegoisasi pagarnya bisa diturunkan menjadi 19 persen. “Tentu ini kemajuan yang tidak bisa dibilang kecil. Ini melalui perjuangan yang luar biasa dari tim negoisasi kita,” kata Hasan.
Setelah Presiden Prabowo Subianto tiba di tanah air akan memberikan penjelasan kepada awak media terkait kebijakan tersebut. (ndi/ANTARA)