Aktual.co.id – Alex Navaro seorang psikolog yang tinggal di Spanyol mendeteksi perilaku seseorang yang membuat orang lain tidak nyaman. Perilaku ini bisa dianggap negative oleh lawan bicaranya.
Mendominasi Percakapan
Sebagian orang menanggap perilaku banyak bicara membuat seseorang dianggap banyak cerita dan wawasan, tetapi ingatlah, orang lain juga punya hal untuk dibagikan. Bila memonopoli percakapan, akan tampak tidak menarik di depan orang.
Pastikan menyeimbangkan antara berbicara dan mendengarkan. Dengan cara ini, seseorang akan terlihat lebih tulus tapi juga mempelajari sesuatu yang baru.
Terus-menerus Mengecek Ponsel
Berusahalah untuk tidak menaruh ponsel di tempat yang terlihat saat berinteraksi dengan orang lain. Ini perubahan kecil, tetapi dapat memengaruhi persepsi orang lain terhadap diri sendiri.
Jadi, ketika di lingkungan sosial, cobalah menahan keinginan untuk mengecek ponsel. Perilaku ini dianggap tidak menghargai keberadaan orang lain dan terkesan tidak peduli.
Tidak Mengingat Nama
Berusaha mengingat dan menggunakan nama orang lain dapat membuat perbedaan besar ketika bertemu seseorang. Perlu sedikit latihan ketika mengingat nama orang apalagi baru beberapa kali bertemu.
Respon orang yang disebut nama akan berbeda karena melambangkan kedekatan. Berusahalah tatkala bertemu orang baru untuk mengingat nama agar semakin hangat ketika berbicara dengan dirinya.
Memotong Pembicaraan Orang Lain
Memotong pembicaraan seseorang saat orang sedang berbicara dapat membuat seseorang tampak egois. Sikap ini dapat memberi kesan bahwa pandangan diri lebih penting daripada pendapat orang lain. Hal ini dianggap kurang rasa hormat atas kontribusi terhadap pembicaraan.
Menghindari Kontak Mata
Tidak menjaga kontak mata dapat membuat tampak tidak tertarik atau tidak tulus. Hal ini memberi kesan tidak terlibat dalam percakapan atau menyembunyikan sesuatu.
Di sisi lain, kontak mata yang baik dapat menciptakan koneksi ketertarikan dengan yang dikatakan orang lain. Ini adalah cara yang ampuh untuk menunjukkan rasa hormat dan perhatian.
Menceritakan Diri Sendiri
Meskipun berbagi pengalaman cerita pribadi itu bagus, namun jika dilakukan terus-menerus menjadi tidak mengenakkan. Hal tersebut bisa membuat tampak egois, seolah-olah tidak tertarik dengan pengalaman orang lain.
Sebaliknya, tunjukkan minat yang tulus pada orang lain dengan mengajukan pertanyaan, tunjukkan empati, dan biarkan menjadi pusat perhatian.
Tidak Menunjukkan Penghargaan
Ini mungkin poin terpenting dari semuanya. Tidak mengakui pendapat seseorang bisa memunculka kesan sikap egois. Ucapkan ‘terima kasih’ atau ‘saya menghargai’ dapat membantu seseorang merasa dihargai.
Jangan pernah meremehkan kekuatan rasa terima kasih. Itu adalah tanda utama ketulusan dan rasa hormat. Jadi, selalu ingat mengungkapkan penghargaan kepada lawan bicara. Itu dapat membuat kenyamanan kepada orang lain. (ndi)
