• Indeks
Aktual.co.id
  • Beranda
  • Big Data
  • Viral
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum Kriminal
  • Mental Health
  • Travel & Kuliner
  • Pakar Menulis
  • Indeks
Reading: Penelitian Baru : Program Diet Bisa Memunculkan Bibit Depresi
Share
Aktual.co.idAktual.co.id
Search
  • Beranda
  • Big Data
  • Viral
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum Kriminal
  • Mental Health
  • Travel & Kuliner
  • Pakar Menulis
  • Indeks
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2025 - Aktual.co.id
Mental Health

Penelitian Baru : Program Diet Bisa Memunculkan Bibit Depresi

Redaktur III Kamis, 24 April 2025
Share
5 Min Read
Diet penurunan berat badan bisa memunculkan depresi/ Foto : Freepik
Diet penurunan berat badan bisa memunculkan depresi/ Foto : Freepik

Aktual.co.id – Sebuah studi baru menunjukkan cara orang menurunkan berat badan memiliki dampak signifikan pada kesehatan mentalnya.

Penelitian yang dipublikasikan Journal of Affective Disorders menunjukkan perilaku penurunan berat badan yang sehat seperti makan lebih banyak buah dan sayuran, beralih ke makanan rendah kalori, dan berolahraga dikaitkan dengan gejala depresi.

Sebaliknya, pendekatan yang tidak sehat seperti melewatkan makan, mengonsumsi pil diet, atau muntah, dapat dikaitkan dengan tingginya gejala depresi.

Para peneliti melakukan studi untuk memahami bagaimana upaya penurunan berat badan berhubungan dengan kesejahteraan psikologis.

Seiring semakin meluasnya perilaku penurunan berat badan, muncul kekhawatiran konsekuensi kesehatan mental dari praktik tertentu. Meskipun strategi memperbaiki pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik sering dianjurkan banyak ahli.

Untuk mengejar penurunan berat badan, banyak orang beralih ke metode lebih ekstrem dan membahayakan mental emosional.

Tim berusaha mengevaluasi bagaimana strategi memengaruhi gejala depresi, terutama mengingat semakin populernya upaya penurunan berat badan baik dalam konteks klinis maupun non-klinis.

“Kekhawatiran yang semakin meningkat terhadap epidemi obesitas global dan risiko kesehatan yang terkait dengannya, termasuk implikasi kesehatan mental, memotivasi meneliti kemungkinan hubungan metode penurunan berat badan dengan depresi,” ungkap Zheng Zhan, kandidat Ph.D di South China Normal University.

Baca Juga:  Kalimat yang Digunakan untuk Mengingat Nama Seseorang

Penelitian ini dilakukan karena prevalensi obesitas dan depresi yang tinggi sekaligus memahami metode penurunan berat badan yang baik untuk kesejahteraan mental.

Untuk menyelidikinya hal tersebut para peneliti menggunakan data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional.

Peneliti menganalisis respons dari 9.334 orang dewasa yang tidak hamil berusia 20 hingga 79 tahun yang telah berupaya menurunkan berat badan dalam setahun terakhir.

Sekitar 61% dari partisipan adalah wanita, dan usia rata-rata adalah 47 tahun. Partisipan diminta melaporkan perilaku penurunan berat badan dan menyelesaikan kuesioner standar yang menilai gejala depresi selama dua minggu sebelumnya.

Strategi penurunan berat badan dibagi menjadi dua kategori. Metode perlindungan meliputi berolahraga, beralih ke makanan rendah kalori, dan meningkatkan asupan buah dan sayur.

Metode berbahaya meliputi melewatkan makan, menggunakan formula diet cair, mengonsumsi pil diet yang diresepkan atau dijual bebas, dan menginduksi muntah atau menggunakan obat pencahar.

Baca Juga:  Kebohongan Berbahaya yang Diucapkan Agar Tetap Dalam Hubungan yang Salah

Para peneliti menggunakan model statistik untuk menilai perilaku pelaku diet dikaitkan dengan gejala depresi. Tentu memperhitungkan faktor-faktor usia, pendapatan, pendidikan, status merokok, dan indeks massa tubuh.

Para peneliti menemukan orang yang melaporkan penggunaan strategi perlindungan secara signifikan lebih kecil kemungkinannya mengalami gejala depresi.

Olahraga, misalnya, dikaitkan dengan penurunan 39% dalam kemungkinan depresi, sementara makan lebih banyak buah dan sayuran dikaitkan dengan penurunan 22%.

Di sisi lain, peserta yang terlibat dalam strategi berbahaya memiliki risiko gejala depresi yang lebih tinggi. Melewatkan makan dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi sebesar 71%, dan mereka yang melaporkan muntah atau menggunakan obat pencahar memiliki lebih dari dua kali lipat kemungkinan mengalami depresi.

Orang yang menggunakan lebih banyak strategi protektif cenderung melaporkan lebih sedikit gejala depresi, sementara yang menggunakan strategi berbahaya seperti konsumsi obat – obatan memiliki risiko yang jauh lebih besar.

“Salah satu temuan yang menonjol adalah perbedaan signifikan risiko depresi antara individu yang menurunkan berat badan melalui diet dan olahraga dibandingkan yang menggunakan metode bedah atau farmasi,” kata Zhang kepada PsyPost.

Baca Juga:  Berikut Kepribadian Orang Mudah Pemarah Tanpa Disadari

Hal ini menunjukkan bahwa manfaat psikologis jangka panjang dalam program penurunan berat badan sangat diperlukan. Mengingat ketertarikan adanya ketertarikan antara diet dengan depresi.

Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa kelompok yang rentan membutuhkan panduan khusus terkait dengan penurunan berat badan dan kesehatan mental.

Yang penting, dampak emosional dari perilaku penurunan berat badan tampak lebih nyata pada individu yang gagal menurunkan berat badan. Misalnya, orang yang menggunakan strategi ekstrem tetapi tidak berhasil menurunkan berat badan melaporkan tingkat gejala depresi yang lebih tinggi.

“Studi kami menyoroti metode penurunan berat badan, terutama yang berfokus pada perubahan gaya hidup seperti diet dan aktivitas fisik, dapat berdampak pada kesehatan mental,” jelas Zhang.

Sangat penting bagi individu untuk memikirkan pola pikir holistik dengan mempertimbangkan tidak hanya aspek fisik tetapi juga aspek psikologis dari metode ini.

Para peneliti memberikan catatan, hendaknya pelaku diet tidak berfokus pada penurunan berat badan, namun juga kesehatan mental selama menjalani program diet. (ndi)

SHARE
Tag :depresiDietMental healthpsikologi

Berita Aktual

Wapres Gibran saat berkunjung Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara / Foto : Diskominfo Sumut
Nama Kemenyan Viral Karena Pidato Wakil Presiden Gibran Soal Hilirisasi
Sabtu, 17 Mei 2025
Ilustrasi Palestina berjuang mendapatkan kemerdekaan / Foto : freepik
Trump Berencana Relokasi 1 Juta Warga Palestina di Gaza ke Libya
Sabtu, 17 Mei 2025
Kebiasaan santai adalah cara sehat saah satu ciri lingkungan penuh keributan / Foto : freepik
Lebih Memilih Kegiatan Bersantai, Menjadi Ciri Orang yang Hidup Penuh Kekacauan
Sabtu, 17 Mei 2025
Foto ijazah milik Joko Widodo yang tersebar di media sosial / Foto : X
Fotokopi Ijazah Jokowi Jadi Obrolan Warga di Media Sosial
Sabtu, 17 Mei 2025
Wisata Kota Batu tengah dipromosikan ke mancanegara / Foto : Ist
Kota Batu Genjot Kunjungan Wisatawan Mancanegara
Jumat, 16 Mei 2025

Mental Health

Kebiasaan santai adalah cara sehat saah satu ciri lingkungan penuh keributan / Foto : freepik

Lebih Memilih Kegiatan Bersantai, Menjadi Ciri Orang yang Hidup Penuh Kekacauan

Hindari gosip ketika dalam obrolan bersama teman / Foto : freepik

Jika Ingin Membuat Kesan Baik, Hindari Obrolan yang Tabu Ini

Membuka kulkas dianggap bisa meredakan ketegangan / Foto : geedeting

Perilaku Orang yang Membuka Kulkas Tanpa Mengeluarkan Apa pun Memiliki Kepribadian Berikut Ini

Orang yang sehat mental memiliki batasan untuk kenyamanan diri / Foto : blogherald

Batasan yang Ditetapkan oleh Orang yang Memiliki Sehat Mental

Ad imageAd image

TRENDING NEWS

Tanda Orang yang Berpura – Pura Baik Menurut Analisa Psikologi

Alfamart Akuisisi Saham Lawson dari Alfamidi. Publik Bingung Hubungan Alfamidi dan Alfamart Selama Ini.

Sapi Kurban Prabowo Mendadak Mati. Publik Memposting Tentang Keracunan MBG

Nama Kasmudjo Menjadi Perbincangan Warganet Pasca Disambangi Jokowi

Pendaki Hilang di Gunung Cikuray, Tim SAR Gabungan Mulai Melakukan Pencarian

More News

Hindari main gadged ketika menjelang tidur / Foto : Freepik

Hindari Terus Berpikir di Malam Hari Karena Menyebabkan Overthingking

Kamis, 13 Maret 2025
Hasil penelitan Gen Z lebih banyak menggunakan chatting untuk komunikasi ketimbang bicara tatap muka / Foto : Freepik

Sebagian Besar Gen Z Lebih Suka Berkirim Pesan Teks Daripada Berbicara Langsung

Rabu, 9 April 2025
Ilustrasi mental kuat

Tanda Mental Kamu Sangat Kuat dan Tangguh

Senin, 24 Februari 2025
Hubungi profesional jika mengalami kesulitan menghadapi orang dengan narsisistik

Cara Melawan Orang Narsisis Tanpa Kehilangan Ketenangan Menurut Psikologi

Selasa, 25 Februari 2025
Aktual.co.id

Aktual.co.id adalah portal berita berbasis big data dan analisis digital terdepan di Indonesia yang berada di bawah naungan ASIGTA Group.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Beranda
  • Indeks
  • Big Data
  • Mental Health
  • Pakar Menulis
  • Viral

Follow Us

Copyright 2025 – Aktual.co.id