Aktual.co.id – Sebuah akun media sosial X joy @JoySoftSpoken menulis teori kuda mati yang bisa dijadikan bersama. Teori ini menyadarkan semua pihak bahwa jika sesuatu yang tidak mungkin dihidupkan akan sulit menemukan jalan keluar.
“Teori Kuda Mati adalah sebuah metafora satir yang menggambarkan bagaimana beberapa orang, lembaga, atau bahkan suatu bangsa menghadapi masalah yang sudah jelas, tetapi mereka justru bersikap seolah-olah masalah itu tidak ada atau tidak dipahami. Alih-alih mengakui kenyataan, mereka justru mengabaikannya dan berusaha mencari pembenaran,” ketik @JoySoftSpoken.
Kemudian dia melanjutkan, “Inti dari teori ini sederhana: Jika kamu sadar bahwa kamu sedang menunggangi kuda yang sudah mati, solusi terbaik dan paling sederhana adalah turun dari kuda itu dan meninggalkannya. Namun, dalam kenyataan, banyak orang, organisasi, atau bangsa yang justru mengambil langkah-langkah lain yang tidak masuk akal.”
Misalnya:
- Membeli pelana baru untuk kuda mati tersebut.
- Memberinya makan dengan harapan ia akan kembali hidup.
- Mengganti penunggangnya dengan orang lain.
- Memecat orang yang bertanggung jawab merawat kuda dan menggantinya dengan orang baru.
- Mengadakan pertemuan untuk membahas strategi meningkatkan kecepatan kuda.
- Membentuk tim dan komite khusus untuk meneliti kuda mati tersebut dari berbagai aspek. Mereka bekerja berbulan-bulan, menyusun laporan, dan akhirnya mengusulkan solusi, padahal sudah jelas sejak awal bahwa kudanya mati.
- Setelah sekian lama, tim akhirnya mencapai kesimpulan yang sudah diketahui sejak awal: “Kuda ini memang mati.”
- Namun, karena sudah banyak tenaga, waktu, dan sumber daya yang terbuang, mereka tetap enggan mengakui kenyataan. Untuk mencari pembenaran, mereka mulai membandingkan kuda mereka dengan kuda mati lainnya dan berargumen bahwa kuda ini tidak benar-benar mati, hanya kurang latihan dan perlu pelatihan khusus.
- Lalu, mereka mengajukan anggaran tambahan untuk “melatih” kuda mati tersebut.
- Pada akhirnya, mereka mengubah definisi kata “mati” agar dapat meyakinkan diri sendiri bahwa kuda itu masih hidup.
“Pelajaran dari teori ini menggambarkan bagaimana banyak orang lebih memilih untuk hidup dalam penyangkalan, membuang waktu dan tenaga dalam usaha yang sia-sia, daripada menerima kenyataan dan segera mencari solusi yang tepat sejak awal,” tutup @JoySoftSpoken.
Postingan ini mendapat banyak respon dari warganet. Akun Pantau Papua @PantauPapua,”Sepertinya negara ini memang sudah mati dan seharusnya bubar, masing-masing daerah harus melihat masa depannya sendiri-sendiri dan tidak usah buang-buang waktu dan energi untuk ngurusin kuda ini, karena kuda (negara) ini pada kenyataannya memang sudah mati.”
“Hidup dalam ilusi utk menutupi kenyataan hidup yg pahit. Ketidak mampuan menghadapi fakta buruk didepan mata akhirnya bukan saja menipu banyak orang tapi menipu diri sendiri,” ungkap yud @thenmustyudhi.
Postingan ini mendapat perhatian 585 postingan dengan beragam komentar. Ada yang mengkaitkan dengan kondisi politik negara, ada pula yang dikaitkan dengan sebuah lembaga bisnis yang saat ini mengalami keterpurukan. (ndi)