Aktual.co.id – Psikologi Tara Withmore menjelaskan bahwa banyak pria menderita dalam diam, menghindari kerentanan karena harus kuat, mandiri, dan tahan banting. Mereka malah mengubur emosi dan bersikap seolah semuanya baik-baik saja.
Mengalihkan Perhatian Ketika Ditanya Kabar
Pria yang menderita dalam diam sering kali menghindari keterbukaan. Mereka bukan tidak menginginkan dukungan, melainkan sedang berjuang menghadapi rasa tidak nyaman bahkan mental yang lemah
Menggunakan Humor untuk Menyembunyikan Rasa Sakit
Bagi pria yang menyimpan luka kecewa menjadikan humor sebagai perisai. Daripada membicarakan yang mengganggu merekal, lebih baik melontarkan lelucon dengan tema mengolok-olok diri sendiri. Lebih mudah untuk menertawakan daripada mengakui sedang berjuang.
Menarik Diri dengan Mengatakan Sedang Sibuk
Saat pria mengalami kesulitan mereka sering kali menjauh dari teman dan keluarga. Namun mereka mengatakan sedang sibuk agar bisa mendapatkan ruang untuk menarik diri.
Mereka Fokus Pada Pekerjaan untuk Menghindari Perasaan Luka
Ketika sedang terluka kecewa, beberapa pria menyibukkan diri dengan pekerjaan, kebugaran, atau hobi untuk melarikan diri. Di permukaan, sepertinya mereka produktif pada kenyataannya untuk menghindari duduk dengan pikiran mereka sendiri.
Mendukung Orang Lain Tetapi Tidak Pernah Meminta Bantuan
Mereka akan selalu ada saat seseorang membutuhkan nasihat, menawarkan bahu untuk bersandar, dan memberikan nasihat yang baik. Itu adalah rasa sakit tersembunyi dengan sikap tidak mementingkan diri sendiri.
Memendam Emosi Hingga Meledak
Ketidaknyamanan kecil berubah menjadi frustrasi yang luar biasa. Perbedaan pendapat yang sederhana menjadi perdebatan yang besar. Tiba-tiba, semua emosi yang diabaikan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan muncul seketika.
Meremehkan Perjuangan Mereka.
Kebiasaan meremehkan perjuangan sering kali muncul dari keyakinan bahwa masalah mereka tidak cukup serius untuk dibicarakan. Mereka merasa mampu menangani segala sesuatunya sendiri. Tapi ketahuilah rasa sakit bukanlah sebuah kompetisi.
Selalu Tersenyu Menutupi Luka
Senyuman dipaksakan bisa menjadi penyamaran yang sempurna. Hal ini membuat orang tidak bertanya karena dianggap baik baik saja, tidak menyadari kelelahan di balik matany akibat beban yang dibawa. (ndi)