Aktual.co.id – Cara berperilaku di masa dewasa berkaitan dengan pendidikan tatkala menjadi anak-anak. Berikut ciri orang yang tidak mendapatkan pendidikan di masa anak dengan sikap ketika dewasa seperti yang diterbitkan oleh geediting.
Kurangnya Rasa Hormat Terhadap Ruang Pribadi
Menghormati ruang pribadi adalah aturan yang tidak tertulis di masyarakat. Namun, jika seseorang tidak diperkenalkan tentang menghormati ruang pribadi,mungkin akan menyentuh barang-barang yang bukan miliknya.
Itu belum tentu merupakan tanda niat jahat. Kemungkinan besar mereka tidak tahu apa-apa. Memahami hal ini dapat membantu Anda menghadapi situasi ini dengan empati dan kesabaran, alih-alih frustrasi.
Memotong Pembicaraan
Salah satu ciri orang yang tidak mendapat pengasuhan yang baik adalah memotong setiap pembicaraan tatkala berdiskusi. Sikap seperti ini membuat lawan bicara menjadi tidak nyaman dan cenderung memunculkan konflik.
Mengabaikan Etika di Meja Makan
Mengunyah dengan mulut terbuka, berbicara sambil makan, atau makan sebelum semua orang dilayani tampak seperti pelanggaran kecil, namun perilaku ini dapat dianggap tidak sopan atau kasar di banyak budaya.
Ketrampilan Mendengarkan yang Buruk
Orang dengan keterampilan mendengarkan yang buruk mungkin tampak tidak fokus selama percakapan, terus-menerus mengecek ponsel, atau menanggapi dengan tidak tepat.
Hal ini dapat membuat orang lain merasa tidak didengarkan atau diremehkan, yang menyebabkan hubungan menjadi tegang.
Belajar mendengarkan adalah keterampilan kesabaran, pengertian, dan minat yang tulus terhadap pikiran dan perasaan orang lain.
Tidak Mengucapkan “Tolong” atau “Terima Kasih”
Dua frasa sederhana ini termasuk di antara tata krama yang diajarkan kepada anak-anak. Frasa ini menunjukkan rasa hormat dan terima kasih, sehingga menciptakan lingkungan yang positif.
Kurangnya rasa terima kasih secara verbal terkadang membuat merasa tidak dihargai. Kesopanan lebih dari sekadar etiket; ini tentang mengakui upaya orang lain dan menunjukkan rasa hormat kepada orang lain.
Mendominasi Percakapan
Orang yang tidak diajarkan tata krama dasar dalam percakapan mungkin akan mendominasi dialog. Dominasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk berbicara tanpa henti tentang diri sendiri, menunjukkan ketidakpedulian saat orang lain berbicara, atau mengarahkan pikiran mereka sendiri.
Perilaku ini dapat membuat orang lain merasa tidak didengarkan dan tidak penting. Percakapan bukanlah kompetisi, tetapi upaya kolaboratif untuk berbagi dan belajar dari satu sama lain. Empati dan mendengarkan dapat membantu menciptakan dialog yang seimbang.
Mengabaikan Ketepatan Waktu
Terlambat datang ke janji temu atau rapat secara terus-menerus mengirimkan pesan bahwa tidak menghargai waktu. Hal ini dapat dianggap tidak sopan dan merusak hubungan baik secara pribadi maupun profesional.
Ketepatan waktu lebih dari sekadar tepat waktu. Ini menunjukkan rasa hormat kepada orang lain, menghormati komitmen, dan menunjukkan kehandalan. Penting untuk menjaga kepercayaan dan rasa hormat dalam semua interaksi. (ndi)
