Aktual.co.id CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani mengatakan aset negara di bawah Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) seperti kawasan Gelora Bung Karno (GBK) juga akan dikelola oleh lembaga tersebut.
“Jadi GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini, pesan beliau akan dimasukkan ke dalam Danantara,” kata Rosan usai ditemui di Town Hall Meeting di JCC Senayan Jakarta, Senin (28/4). Artinya yang tadinya berada di bawah Setneg akan berada di bawah Danantara.
Rosan mengatakan nilai aset negara di bawah Kemensetneg mencapai U$25 miliar pada tahun lalu atau setara Rp420 triliun (kurs Rp16.812 per dolar AS).
Nilai aset tersebut akan menambah nilai aset BUMN yang akan dikelola atau assets under manajement (AUM) senilai US$980 miliar atau Rp16,4 ribu triliun.
Prabowo meyakini apabila dana tersebut dikelola dengan baik maka akan memberikan hasil yang lebih besar lagi untuk negara dan masyarakat.
Rencana ini pun mendapat tanggapan beragam dari warganet. “Klo ini gagal, gue yakin meledak ini 98 atau bahkan yang terburuk bisa muncul yang ga pernah terpikirkan sebelum nya. Kemarahan rakyat atas ketidak adilan hukum, korupsi, aparat, tinggal nunggu bom meledak doang ini,” ungkap R.ian@Rian5yaban
“Levelnya Taspen, Jiwasraya, Asabri saja digarong apalagi yang ini asetnya gede. Peluang korupsi sangat besar,” ketik Demang Ruwet 2 @PetaniSelatan.
Para wargenet pun membandingkan berbagai lembaga besar yang pada ujungnya terjerat korupsi. Seperti yang diungkapkan oleh Manda Pr @TosManda.
“Pertamina jangan lupa, sarang penyamun itu. Asetnya, labanya, pfffttt katanya diputar dulu di danantara sebelum masuk negara. Sebelum masuk negara aja dikorupsi, eh ini lewat danantara dulu. Pemainnya itu2 pula. Wassalam,” ungkapnya Komentar terkait Danantara ini terkumpul 15 ribu di platform X. Angka ini terus berkembang mengikuti tren public terhadap isu Danantara. (ndi)