Aktual.co.id – sebuah akun media sosial Kegoblogan.Unfaedah @kegblgnunfaedh memposting penggalan pidato Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mengomentari tentang jumlah APBD Jakarta yang mencapai Rp 20 Triliun.
“Ini saya ngomong Jakarta, Jakarta ini Pak penduduknya di bawah 10 juta. APBD nya Rp 90 Triliun, Kalau di Jakarta itu ada 10 juta di kali 2 juta kepala keluarga, itu orang Jakarta bisa digaji per kepala keluarga Rp 10 juta. Kenapa ? Karena 10 juta dikali 2 juta, hanya Rp 20 triliun, kalau saya gubernurnya bagi,” ungkap Kang Dedy Mulyadi yang diedit videonya dengan musik jedag jedug tersebut.

Sotak postingan ini pun mendapat berbagai komentar dari warganet yang melihatnya. “Ini sama aja dia nyeritain kegagalan dia sebagai gubernur Jabar. Jakarta tinggi karna banyak kantor besar di jakarta, pertanyaannya kenapa kantor besar ga mau pindah ke Jawa Barat? Ya karna infrastrukturnya masih kalah dari Jakarta,” ketik @sudahwaktumalam.
Posingan @sudahwaktumalam mendapat tanggapan dari andre hutauruk @andrehutauruk1. “KDM ini menyampaikan kegagalan gubernur yang dulu yang ga bisa membuat rakyat Jakarta sejahtera dengan APBD nya. Maaf KDM baru diangkat jadi Gub Jabar, tapi perubahan di Jabar sudah berasa semakin membaik bukan kaya gub yang dulu,” ungkapnya.
Komentar pun langsung disahut kembali. “APBD Jakarta 90T, tau ga buat subsidi pendidikan berapa? Sekolah di Jakarta gratis loh. Jabar bisa gini? Transum di subsidi loh 5T per tahun, Jabar bisa gini? Kalo dia bilang APBD besar dan seolah – olah dihambur-hamburin doang itu salah,” balas @sudahwaktumalam.
Komentar @sudahwaktumalam mendapat tanggapan dari Hamparan Kata @Hamparan_Kata. “Saya sepakat dgn bung @sudahwaktumalam. Gabsa praktis dibagi langsung per kepala keluarga begitu. Karena di dalam APBD ada belanja aparatur sipil nya, ada juga subsidi.”
Menurut @Hamparan_Kata, konsep langsung membagi uang begitu tanpa uzur sangat tidak efektif dalam membentuk karakter penduduk. “Lebih baik digunakan untuk warga yang benar – benar membutuhkan,” ungkapnya.
Kemudian diberikan contoh modal usaha untuk pengangguran, atau para lansia. “Saya rasa bisa diterapkan uang cash 10 juta per bulan atau berapa lah itu untuk para lansia atau usia yang tidak produktif saja,” katanya.
Warganet pun saling bersahutan dengan postingan tersebut. “Banyak Komentar – komenta b***h di X ini. Yang Beliau maksud itu di gaji b****h, bukan diberi cuma – cuma yang jatohnya kayak Bansos Mulyono,” ketik Joni Saputra@JoniS31546
Jon Saputra menambahkan, kalo begitu yang ada buat mental orang jadi rusak. Jadi Pemalass. “Karena udah ada Jaminan dapat duit dari pemerintah, bukan gitu maksudnya Beliau digaji dengan bekerja.”
Postingan tanggal 8 Mei 2025 pukul 21.53 yang menjadi pembicaraan publik Jumat 9 Mei 2025, hingga terkumpul 2 juta tayangan, serta 2 ribu komentar. Para warganet saling bersahutan mengomentari postingan tersebut. (ndi)