Aktual.co.id – semua orang menginginkan obrol dengan seseorang dengan nyaman. Respon serta perhatan yang baik membuat kualitas obrolan menjadi lebih berbobot.
Namun sayang ada beberapa orang yang merespon percakapan dengan tidak nyaman. Gaya ini membuat orang yang diajak berbicara menjadi tidak berkembang. Berikut ciri orang yang berperilaku buruk ketika bercakap seperti diungkap oleh psikolog James Carter.
Bahasa yang Menggurui
Tanda bahaya yang paling signifikan adalah bahasa yang merendahkan. Pemain yang berkuasa sering kali menggunakan komentar yang merendahkan atau penjelasan yang sederhana untuk menegaskan keunggulan seseorang.
Taktik ini bertujuan meremehkan pemahaman seseorang dan meninggikan persepsi kecerdasan atau status dirinya dalam percakapan. Ini adalah permainan kekuasaan yang terang-terangan sekaligus merusak.
Mengubah Topik Pembicaraan Secara Tiba-Tiba
Perubahan mendadak dalam percakapan adalah tanda bahaya. Pemain yang menguasai topik sering kali menggunakan taktik ini untuk mengendalikan arah pembicaraan.
Mengetahui taktik ini dapat membantu menjaga keseimbangan dalam percakapan. JIka ada seseorang mencoba mengubah topik pembicaraan, jangan takut mengangkatkan kembali atau bertanya mengapa tiba-tiba berubah.
Terlalu Menyenangkan
Seseorang yang mencoba mempermainkan percakapan adalah menyampaikan persetujuan. Pola ini untuk mendapatkan kembali kontrol pada saat berbincang.
Meskipun menyenangkan untuk setuju dengan orang lain, berhati-hatilah jika seseorang terus-menerus mengulang setiap kata-kata. Perbedaan pendapat yang sehat sering kali merupakan tanda percakapan yang jujur dan terbuka.
Isyarat non-Verbal
Tanda bahaya yang sering dipakai orang berperilaku buruk dengan menggunakan isyarat non-verbal yang agresif.
Pemain yang kuat sering kali menggunakan bahasa tubuh untuk menegaskan dominasinya. Bahasa tubuh yang digunakan antara lain berdiri terlalu dekat, kontak mata berlebihan, atau menyilangkan lengan dalam posisi bertahan.
Terlalu Kritis
Orang yang suka berkuasa sering kali menggunakan kritik sebagai alat menegaskan dominasinya. Dengan menunjukkan kelemahan dan kesalahan, orang seperti ini memposisikan diri sebagai yang lebih unggul, sehingga menciptakan ketidakseimbangan dalam percakapan.
Taktik ini bisa sangat merugikan, terutama jika digunakan berulang kali. Taktik ini dapat merusak kepercayaan diri dan menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat.
Interupsi Terus Menerus
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menyela pembicaraan orang lain cenderung lebih tegas, percaya diri, dan dominan. Orang seperti ini melakukan untuk mengarahkan pembicaraan ke arah yang diinginkan, dan secara efektif mengambil kendali.
Mengetahui kepribadian ini dapat membantu menavigasi situasi tersebut dengan lebih cermat. Ini bukan hanya tentang mengetahui kapan harus berbicara, tetapi memahami kapan harus mendengarkan dan membiarkan orang lain menyampaikan pendapatnya.
Perilaku Meremehkan
Dengan mengabaikan pendapat orang lain , para pemain kekuasaan ini mencoba menegaskan dominasi dan kendali atas pembicaraan.
Hal ini tidak selalu mudah dikenali, terutama jika dipecat. Namun, begitu menyadari apa yang terjadi, hal itu dapat menjadi pengalaman yang membuka mata.
Ini membantu menjadi lebih memperhatikan bagaimana orang lain berinteraksi dan bagaimana dapat menangani situasi ini dengan lebih baik.
Mendominasi Percakapan
Orang yang paling banyak bicara, hampir tidak memberi kesempatan orang lain untuk menyela pembicaraan. Semakin banyak berbicara, semakin mendominasi pembicaraan, menunjukkan dominasi kekuasaan.
Ini adalah permainan kekuasaan yang halus yang dapat dengan mudah luput dari perhatian. Jika melihat seseorang terus-menerus memonopoli pembicaraan , berbicara di belakang orang lain, dan jarang memberi kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya, mungkin berhadapan dengan pemain yang suka menguasai. (ndi)