Actual.co.id – sebuah akun media sosial platform X Bernama Laksmi @are_inismyname memposting tulisan tengang pidato Wakil Presiden Gibran saat meninjau Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Jumat (16/05/2025).
Dalam postingan tersebut Laksmi @are_inismyname menuliskan,” Ketika wapres @gibran_tweet bicara soal hilirisasi kemenyan, hatters auto komen dengan segala “kepintarannya” Kemenyan dalam mindset mereka adalah sesuatu yang berhubungan dengan kepercayaan akan hal klenik dan sebagainya.”
Kemudian dia melanjutka,”Di sini gue salut akan kelebihan sosok yang sering dibilang nepo baby oleh hattersnya, dia menyentil pihak – pihak yang tidak kreatif tapi merasa pintar.”
“Kemenyan yang dipake narasi untuk hilirisasi di bidang tumbuh – tumbuhan. Pohon khas Indonesia yang hidup ribuan tahun. Orang awam hanya tahu penghasil dupa, dupa saja juga masih maksimal klo jeli konsumen dupa dunia ada di cina dan India, dua negara dengan penduduk terbesar di dunia pengkonsumsi dupa untuk kepercayaan mereka. Apakah negeri ini sudah memanfaatkan sebagai supplier dupa,” ketiknya.
“Apakah pengetahuan pohon kemenyan cuma bisa dibuat dupa saja. Manfaat kemenyan tidak untuk bahan baku ritual keagamaan saja, bisa untuk obat – obatan dan kosmetik. Ini yang jadi tujuan dari hilirisasi, mampu memanfaatkan potensi membuka lapangan pekerjaan bukannya menanti penawaran pekerjaan yang ujung – ujungnya mengeluh jika ada PHK dan pengurangan karyawan. Karena banyak potensi yang bisa digali jika mau kreatif dalam berpikir dan berkarya,” ungkapnya.
Tentu saja ketikan ini mendapat berbagai komentar dari warganet terkait kemenyan tersebut. “Kemenyan adalah sejenis pohon hutan tropis terutama di pulau kami Kalimantan, Species ini hanya di ambil getah nya, bila di bakar berbau sangat harum. Dulu saya pernah ikut almarhum bapak mengambil getah ini dengan di gores pakai parang sedikit kulit nya, seminggu baru keluar getah,” ketik Panji @kilik_panji
Kemenyan ini tengah menjadi obrolan netizen di platform X. Berbagai pro dan kontra terjadi sesame warganet. Baik yang pro dan kontra menjadi nama kemenyan paling banyak dilihat oleh warganet. (ndi)
