Aktual.co.id – Seseorang yang memiliki kualitas baik bukan dilihat dari berapa banyak orang mengenalnya atau berapa kekayaan dimilikinya.
Mental yang sehat menurut psikolog dan juga penulis Farley Ladgerwood ditentukan oleh sikap ketika berkomunikasi dengan lawan bicara atau dalam komunitas.
Untuk menjadi orang yang nyaman di dalam lingkungan dibutuhkan latihan serta pemahaman tengan sikap mental yang baik.
Menanyakan Kabar Seseorang
Cukup kirim pesan bagaimana kabar tanpa harus mengharapkan balasan salah satu cara menjadi sosok yang baik.
Kadang orang selalu mengharapkan balasan ketika menanyakan kabar dari orang tersebut. Namun menurut Farley menanyakan kabar sudah bagian dari membuka diri untuk berkomunikasi.
Memberi Ruang untuk Emosi Seseorang
Sebagian orang sulit melakukan ini karena tiap orang memilikin tipikal yang berbeda. Memberikan ruang emosi kepada orang lain adalah tindakan bijaksana karena mengerti tentang empati.
Memberikan emosi ini sama halnya memberikan keamanan serta kenyamanan kepada teman atau pasangan untuk meredam gejolak emosinya.
Mengungkapkan Terima Kasih
Orang yang melakukan ini sering kali tidak hanya membuat orang lain senang namun juga mengingatkan orang lain penting terhadap kehadirannya
Mengatakan terima kasih bukan sebatas penghargaan namun juga memberikan kedekatan hubungan sehingga memberikan kebaikan kepada semua.
Berhenti Sejenak Sebelum Bereaksi
Menghembuskan napas sambil mengontrol emosi merupakan kemampuan yang baik untuk kontrol diri. Bentuk ini bisa membuat orang merasa aman karena tidak terlalu reaktif.
Perilaku menunda sejenak untuk tidak beraksi menandakan kemampuan mental terhadap kontrol yang baik, sehingga bisa menahan diri jika tiba-tiba emosi ingin meledak.
Melakukan Sesuatu Tanpa Mengharapkan Imbalan
Orang yang memberi tanpa mencatat skor adalah orang yang diam-diam membuat dunia lebih ramah. Memberikan jalan kepada orang yang lebih senior atau membukakan pintu kepada orang lain juga menjadikan kegiatan yang meneduhkan.
Mengakui Ketika Salah
Orang yang berkualitas tinggi berkata, “Itu salahku. Seharusnya bisa mengatasinya dengan lebih baik.” Orang ini tidak membiarkan kesombongan menghalangi pertumbuhan.
Dengan mengakui kesalahan telah meletakkan kesombongan yang mencoba menutupi kebenaran. Lewat pengakuan ini menahan egoisme yang mencoba menyeruak di otak untuk membela diri.
Tidak Butuh Validasi
Menyelesaikan tugas tanpa dilihat oleh siapapun bentuk ketulusan mencapai kepuasan positif. Dia tidak membutuhkan validasi untuk menaikkan citra diri.
Bagi orang yang memiliki gangguan narsisistik agak sulit ketika meninggalkan validasi. Dia akan terus mencari celah agar keinginan menjadi penting selalu didapatkan.
Memaafkan Seseorang
Menjadi orang yang berkualitas bukan tentang kesempurnaan. Bukan tentang bagaimana orang lain melihat diri. Melainkan tentang bagaimana tampil dengan cara yang tenang dan konsisten, bahkan tanpa ada orang yang melihat.
Karena pada akhirnya, yang terpenting bukanlah seberapa banyak kebisingan yang dibuat. Melainkan menjadi tenang adalah kekuatan yang baik. Serta memaafkan kepada siapapun yang sudah melukai. (ndi)
