Aktual – Adanya statement dari Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana yang mengungkapkan bahwa belalang bisa menjadi menu makan bergizi gratis menuai banyak pendapat. Menjadikan belalang sebagai menu makan bergizi gratis harus disesuaikan ketersediaan serta kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi belalang tersebut.
Menurut pakar gizi dari Fakultas Kedokteran dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya dr Muhammad Fifin Kombih, M.Kes bahwa belalang halal untuk dimakan serta memiliki protein yang tinggi jika dikonsumsi. “Hanya saja penggunaan menu belalang tidak bisa digunakan di semua daerah karena ketersediaan belalang serta kebiasaan dari masyarakat tersebut,” katanya saat ditemui di FK Universitas NU Surabaya (30/1/25).
Di beberapa daerah seperti Maluku, Papua dan Gunung Kidul menu makanan ulat sagu dan belalang bisa ditemui namun tidak demikian dengan wilayah lain seperti di Jawa Timur khususnya Surabaya, tentu makanan belalang jarang sekali ditemui. Oleh sebab itu dr. Fifin mengungkapkan menu belalang hendaknya disesuaikan dengan kebiasaan dan ketersediaan di daerah masing – masing
Sementara kandungan protesin dalam belalang sendiri cukup tinggi. Per 100 gram belalang bisa mengandung protein 20 sampai 40 gram. Angka ini mengalahkan protein yang terkandung dalam ikan Tongkol hanya mengandung 24 gram protein dalam 100 gram. Tingginya protein inilah yang menjadi bahan pertimbangan dari Badan Gizi Nasional untuk menambahkan belalang sebagai menu makan bergizi gratis.
Meski memiliki protein yang tinggi namun perlu menjadi pertimbanan adalah ada beberapa orang alergi dengan makanan ini. Jadi perlu hati – hati agar yang memiliki alergi tidak mengkonsumsi belalang. Oleh sebab itu pihak penyelenggara hendaknya tidak memberatkan dalam pilihan menu makanan tersebut.
Harga belalang juga kategori mahal karena per 1 kilogram belalang dikenakan harga Rp 30 ribu. Hal ini perlu menjadi bahan pemikiran agar tidak memberatkan anggaran penyelenggaraan makan bergizi gratis.
Ada zat lain dalam belalang yang sangat penting adalah liktosan yang memiliki fungsi anti inflamasi. Fungsi anti inflamasi ini bisa berguna untuk meredam radang. Zat liktosan juga terkandung di dalam udang. Dalam kesimpulannya belalang terkandung banyak protein hanya saja tidak bisa dipaksakan di semua daerah. Tergantung ketersediaan belalang di wilayah tersebut. (ndi)