Aktual.co.id – berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah akhir – akhir ini memunculkan berbagai komentar di media sosial. Pasca kebijakan elpiji 3 kg yang harus dijual dan dibeli di pangkalan elpiji, kini public dibuat kebingungan dengan efisiensi anggaran yang akan dilakukan oleh pemerintah Presiden Prabowo.
Dilema publik ramai lewat media sosial dengan menggunakan kata kuncul Voters 02 yang menjadi viral di salah satu platform media sosial. Kata Voters 02 ini menjadi symbol untuk pemerintah karena saat pemilu Prabowo dan Gibran menggunakan angka 02 di surat suara.
Yang paling banyak dibicarakan adalah efisiensi untuk anggaran pendidikan. “Bayangin ada seorang pemimpin negara memangkas anggaran pendidikan, PENDIDIKAN loh, di mana banyak banget siswa dan mahasiswa cuma bisa bergantung dengan bantuan dari pemerintah untuk bisa sekolah,” tulis Tanyarl @tanyakanrl.
Ketikan dari Tanyarl @tanyakanrl langsung mendapat tanggapan dari cil @cilgula,”Gak usah bayangin lagi. Dari awal udah kebayangg lo lo semua aja 02 voters yang buta.” Hal yang salam juga disampaika Ah siapa weh @bacolumbia,”bayangkan, 600 k lebih penerima KIP-K terancam putus kuliah agar supaya biar makan bergizi gratis yang gak bergizi bergizi banget tuh tetap jalan.”
Berbagai pendapat dilayangkan oleh warganet pasca bergulirnya program efisiensi oleh pemerintah. “Sampai kapan pun gue nggak akan maafin dan akan selalu menyalahkan 02 voters apalagi yang suka koar koar, siapapun presidennya gak akan ngaruh ke kehidupan kita,” tulis @spicyfirewings.
Hal serupa disampaikan Yuk pulang @drama_mamak,”Duhh, gak nynyir sih ini. Tapi gimana ya perasaan voters 02 yang di mana dominan orang orang kurang mampu. Mereka memilih pemimpin yang makin ‘menghancurkan’ kehidupan mereka sendiri.”
Kata Voters 02 ini terus menggelinding deras seiring program efisiensi yang disinyalir bakal menghantam semua kementrian dan Lembaga. Ancaman PHK serta diirumahkan makin di depan mata karena penghematan ini mampu menggerus ketenagakerjaan terutama yang berada di lingkungan pemerintahan. (ndi)