Aktual.co.id – Orang yang mengontrol tidak hanya ingin segala sesuatu berjalan sesuai keinginannya. Mereka mencoba mendominasi orang lain, sering kali tanpa mempertimbangkan perasaan atau pilihan mereka. Ini bukan tentang kerja tim, ini tentang kekuasaan.
Mereka Selalu Pegang Kendali
Mengontrol orang tidak hanya sekedar ingin bersuara—mereka juga harus memegang kendali. Baik itu di tempat kerja, dalam hubungan, atau bahkan keputusan kecil sehari-hari. Mereka kesulitan membiarkan orang lain mengambil alih kepemimpinan. Mereka percaya bahwa cara mereka adalah yang terbaik dan mereka sulit memercayai orang lain.
Membuat Keputusan untuk Mengatur Orang Lain
Mencoba mendominasi untuk mengatur orang lain demi kebutuhan dirinya. Misal, janjian untuk ketemu dia yang mengatur jadwal, menentukan tempat, hingga membatalkan sewaktu – waktu sesuai kehendaknya. Setiap kali mendapatkan masukan orang seperti ini dia mencoba mengabaikannya.
Mereka Kesulitan Menerima Kritik
Orang yang suka mengontrol kesulitan menangani masukan, meskipun masukan tersebut konstruktif. Alih-alih melihat kritik sebagai peluang untuk memperbaiki diri, mereka menganggapnya sebagai serangan pribadi.
Menggunakan Rasa Bersalah untuk Mendapatkan yang Diinginkan
Orang yang suka mengontrol sering kali mengandalkan rasa bersalah untuk menekan orang lain agar menurut keinginannya. Mereka mengatur sedemikian rupa sehingga orang lain kesulitan untuk menolaknya.
Tidak Menghormati Batasan
Ketika seseorang menetapkan batasan, orang yang suka mengontrol akan melihatnya sebagai tantangan bukan sesuatu yang harus dihormati. Mereka mengabaikan batasan membuat orang lain merasa bersalah karena telah menetapkan batasan tersebut.
Merasa Selalu Benar
Apa pun situasinya, mereka akan berdebat, mengalihkan, atau memutarbalikkan pembicaraan sampai mereka menang. Bahkan ketika diberikan fakta kebenaran mereka menolaknya. Sebaliknya akan mengalihkan kesalahan, mengganti topik pembicaraan, atau mencari orang lain merasa bersalah.
Membuatmu Orang Lain Meragukan Diri Sendiri
Orang yang suka mengontrol mempunyai cara membuat orang lain mempertanyakan pikiran, perasaan, dan keputusannya sendiri. Mereka mengabaikan pendapat, meremehkan pencapaian atau bertindak seolah-olah mereka tahu apa yang terbaik bagi orang lain. (ndi/berbagai sumber)