Aktual.co.id – Presiden Prabowo Subianto mengundang sejumlah pemimpin redaksi dan tokoh senior media massa untuk berdiskusi di kediamannya di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 22 Februari 2025. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo didampingi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
Hasil pertemuan tersebut diposting media sosial. “Alhamdulillah, hari ini saya berkesempatan kembali bersilaturahmi dengan rekan-rekan Pimpinan Redaksi (Pimred) serta tokoh-tokoh senior media di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat,” ungkapnya.
Setelah hampir 20 bulan sejak pertemuan terakhir pada 18 Juni 2023, akhirnya hari ini dirinya kembali bertemu dalam suasana penuh kehangatan dan kebersamaan selama enam jam.
“Kami berdiskusi dan bertukar pandangan mengenai berbagai isu serta kebijakan strategis, di mana media memegang peran penting sebagai ujung tombak penyampaian informasi yang utuh dan terpercaya kepada masyarakat. Semoga pertemuan ini semakin memperkuat sinergi dan kontribusi media dalam membangun bangsa,” katanya.
Namun balasan dari netizen terkait postingan ini beragam. “Friendly Reminder aja nih untuk pak presiden dan para pimpinan redaksi. Sekarang media arus utama tidak lagi bisa jumawa. Meski bapak setir kantor media besar. Setiap wargenet kini bisa menjadi media itu sendiri. Kami, Rakyat Indonesia siap adu kebenaran dengan media pesanan!,” ketik Hanif Ahmad Fauzi @Hanif_AF.
Ditambahkan dirinya sadar betul makna politis di balik foto Presiden Prabowo bersama petinggi media. Salah satunya untuk menunjukkannya kuasa bahwa beliau sudah menggenggam media dan pers yang merupakan pilar keempar demokrasi.
“Saya yakin presiden memberi arahan kepada para pimred agar media bisa menjadi ujung tombak stabilitas nasional. APA PUN CARANYA! Saya harap masih ada media besar yang ikut politik makan-makan di atas masih bisa tetap independen dan memihak rakyat, meski sepertinya sulit,” ungkapnya.
Kemudian dia menambahkan bahwa Pemerintah tidak sebodoh itu. Namun meski mereka sudah memikirkan langkah A-Z untuk mengendalikan media massa dan cara unik untuk membungkam Rakyat di masa depan.
Dirinya yakin rakyat akan selalu beberapa langkah di depan dalam menyiapkan sesuatu. “Jangan kaget kalau atasan kalian ini bisa melakukan sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya. INGAT!!!,” ungkapnya.
Diakhir penulisan Hanif Ahmad Fauzi @Hanif_AF mengetik pemberitaan yang bias hanya akan melahirkan rakyat yang buas. Dan pemerintahan yang represif justru akan melahirkan Rakyat yang lebih berani dan ekspresif.
Tulisan dari Hanif Ahmad Fauzi @Hanif_AF langsung mendapatkan banyak komentar. “Bukan disitu poinnya, mas. Ini dia lagi show off power, kalo pilar demokrasi (media) udah dia pegang, rakjel gak bisa apa2. Kalo masalah medsos mah gampang tinggal sensor dan provider dibikin lemot, terus influencer yg kontra datanya di bukan dan diciduk2in,” tulis Reza @rezarezarezare.
“Apakah ini yg menyebabkan tidak ada berita demo mahasiswa ????,” ungkap Diding NKRI HARGA MATI
@DidingNurislam.
“Pasti bos. Dia punya instrumen segalanya !,” ujar NDASMU @LoyaLoy71780404.
“Secara tidak langsung ngejek yang demo kemaren ini mah, hayo weh Lu pada demo, kaga bakal ada berita positif2nya, yang ada malah dinarasiin negatif ama media dibawah ketek gue. Gitu lah kurang lebih,” jelas Rizki @BagindoRajo.
“Gokiiil, hampir semua ada. Dari Najwa Shihab (Narasi), Uni Lubis (IDN Times), Titin Rosmasari (CNN Indonesia), sampai Don Bosco Selamun (Nusantara TV),” tulis Nuna @sitsnoe.
Pasca postingan tersebut terkumpul 910 komentar yang terkumpul. Dan terus berkembang seiring berbagai komentar yang terus memenuhi kolom di media sosial X tersebut. (ndi)