Aktual.co.id – Waspada jika pada saat istirahat malam tetap berfikir tentang pekerjaan. Hal ini bisa merusak kualitas tidur dan memicu gangguan kecemasan. Kebiasaan cemas memikirkan percakapan membuat kekacauan mental bagi seseorang.
Pikiran Memutar Ulang Seperti Rekaman Rusak
Memikir ulang percakapan dengan teman selama satu hari, bisa menguras energi ketika akan beristirahat malam. Bukannya mendapatkan instropeksi melainkan merampas kedamaian saat istirahat. Cobalah tarik napas dalam sembari mengatakan besuk ada kesempatan lain untuk memperbaiki diri.
Memikirkan “Bagaimana Jika”
Pikiran-pikiran tentang kekhawatiran ini dapat membuat terjaga saat istirahat. Akibatnya terjadi kerentanan saat tidur dan pikiran menjadi liar lari kesana kemari.
Produktivitas Menurun
Bagaikan lingkaran setan kurang tidur menyebabkan banyak stres. Dampaknya mempengaruhi mental seperti pelupa, dan terlalu lelah untuk waktu luang. Dengan menghentikan perenungan akan membuat pagi hari menjadi sehat.
Tidak Dapat Memutus Koneksi dari Perangkat Digital
Penelitian menunjukkan bahwa cahaya biru dari layar ponsel dapat menipu otak hingga berpikir hari masih siang sehingga sulit untuk tidur. Media sosial tidak membantu orang yang terlalu banyak berpikir justru memicu perbandingan dan menimbulkan rasa tidak aman.
Hubungan Terjebak dalam Baku Tembak
Banyak yang masih memainkan chating saat menjelang istirahat. Apalagi jika chating dengan pasangan yang memicu perdebatan emosional. HIndari aktifitas ini karena mengganggu kualitas tidur yang membuat tidak segar ketika bangun tidur esok hari.
Merambah Ketegangan Fisik
Berpikir berlebihan dapat memicu respons stres dalam tubuh yang menyebabkan ketegangan otot, sakit kepala, atau bahkan jantung berdebar kencang. Keadaan ini menjadi pengingat bahwa pikiran dan tubuh tidak terpisah, apa yang terjadi dalam pikiran juga mempengaruhi fisik.
Mencari Solusi Saat Istirahat
Orang yang suka berpikir berlebihan di malam hari akan memicu kelelahan otak dan fisik. Banyak yang beranggapan berfikir solusi di malam hari akan menemukan jawaban yang brilian, padahal tidak, justru yang didapatkan adalah rasa lelah. (ndi)