Aktual.co.id – Sebuah akun media sosial Raghu @IndiaTales7 mendapat banyak koreksi dari warganet karena memasang foto tentang Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat.
Dalam akun tersebut memasang foto yang diduga dari rekayasa AI. Raghu @IndiaTales7 menempatkan foto AI tersebut nomor satu sebagai tempat paling misterius.
Warganet pun langsung memberikan klarifikasi foto yang di posting oleh akun tersebut. Akun Pt
@ItIsJustP pun memposting foto Gunung Padang yang seperti di Cianjur.
“Anda telah memberikan gambar yang dihasilkan oleh AI. Ini adalah Gunung Padang. Bukan sebuah “piramida”, melainkan sisa-sisa pelapukan dari padang basal berbentuk kolom,” ketiknya dalam bahasa Inggris.
Hal yang sama juga dibantah oleh Jasper van Dijk @jasvandijk. “Gunung Padang yang asli tidak terlihat seperti yang ditampilkan. Usianya juga masih diperdebatkan. Meski menarik, tetapi sebenarnya terlihat seperti ini,” ujarnya sambil memposting tempat yang masih jadi perbincangan tersebut.

Berdasarkan catatan yang dihimpun dari berbagai sumber situs Gunung Padang merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat yang berusia 10.000 – 25.000 Sebelum masehi.
Tepatnya berada di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Lokasi dapat dicapai 20 kilometer dari persimpangan kota kecamatan Warungkondang, di jalan antara Kota Kabupaten Cianjur dan Sukabumi.
Luas kompleks utamanya kurang lebih 900 m², terletak pada ketinggian 885 mdpl, dan areal situs ini sekitar 3 ha, menjadikannya sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara.
Fungsi situs Gunungpadang diperkirakan adalah pemujaan bagi masyarakat yang bermukim di sana pada sekitar 2000 tahun SM. Hasil penelitian Rolan Mauludy dan Hokky Situngkir menunjukkan kemungkinan adanya pelibatan musik dari beberapa batu megalit yang ada.
Selain Gunungpadang, terdapat beberapa tapak lain di Cianjur yang merupakan peninggalan periode megalitikum/Zaman Batu.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menegaskan bahwa riset terhadap situs Gunung Padang akan dilanjutkan setelah sempat terhenti. Langkah ini juga sejalan dengan rencana Kementerian Kebudayaan yang hendak menjadikan pelestarian warisan budaya sebagai prioritas utama pada tahun 2025.
Fadli Zon mengatakan, riset terhadap Gunung Padang akan menjadi prioritas pemerintah untuk mengungkap sejarah dan peradaban bangsa yang lebih dalam. (ndi)