Aktual.co.id – Hubungan beracun masih menjadi topik menarik untuk dijadikan tema kajian psikologi. Kenyataannya banyak orang baik menjadi korban pada hubungan beracun tersebut. Berikut alasan kenapa orang baik menjadi korban hubungan racun berdasarkan analisa Minh Tranh.
Mudah Memberi
Orang baik sering kali murah hati, tidak hanya dengan harta benda tetapi juga dengan waktu dan tenaga. Ketidakegoisan ini adalah sifat yang indah, tetapi dapat menjadi daya tarik bagi orang-orang beracun untuk dimanfaatkan kebaikannya.
Ketika orang baik menjadi terlalu murah hati, terus-menerus memberi kepada orang lain tanpa mempertimbangkan kebutuhan sendiri, keadaan ini bisa menciptakan ketidakseimbangan yang dapat dimanfaatkan oleh pemilik kepribadian racun.
Kebutuhan Memperbaiki Orang Lain
Mencoba memperbaiki orang lain sering kali bermula dari rasa cinta dan perhatian, tetapi hal itu dapat mengubah hubungan menjadi beracun.
Alih-alih mendorong pertumbuhan bersama, hal itu justru menciptakan dinamika kekuasaan yang tidak sehat di mana satu orang menjadi ‘tukang memperbaiki’, dan yang lain menjadi ‘yang rusak’.
Bukan tanggung jawab diri untuk ‘memperbaiki’ orang lain, melainkan tanggung jawab untuk mencintai dan mendukung orang saat menjalani tantangannya.
Takut Sendirian
Banyak orang baik hati takut dengan kesendirian sehingga lebih memilih menjalin hubungan yang tidak sehat daripada menghadapi kemungkinan menjadi lajang.
Sendiri tidak berarti kesepian. Ini menemukan jati diri, mencintai diri sendiri, dan memahami tidak apa-apa menunggu hubungan yang tepat daripada menjalin hubungan yang berbahaya.
Mengabaikan Tanda Bahaya
Orang baik sering kali memberi orang lain keuntungan. Ini adalah sifat terpuji, namun juga dapat membuat mengabaikan tanda bahaya dalam suatu hubungan.
Menurut psikologi, orang sering mengabaikan tanda bahaya karena percaya dapat membantu pasangan berubah. Optimisme yang salah ini dapat membuat orang terjebak dalam hubungan yang beracun.
Harga Diri Rendah
Harga diri rendah ini dapat memikat ke dalam hubungan yang beracun. Karena akan membuat pasangan memperlakukan dengan pandangan buruk. Ini adalah lingkaran setan, tetapi dapat dipatahkan.
Dengan meningkatkan harga diri dan belajar mencintai diri sendiri, akan menguatkan dari hubungan yang beracun yang bisa merusak mental.
Batasan Tidak Sehat
Banyak orang baik yang kesulitan menetapkan batasan karena takut menjauhkan dengan orang lain. Orang baik ini selalu mengatakan ‘ya’ untuk segalanya dan mengorbankan kesejahteraan sendiri.
Ketika gagal menetapkan batasan yang sehat akan menjadi mangsa empuk bagi orang-orang beracun yang memanfaatkan ketidakmampuan mengatakan ‘tidak’.
Kurangnya Kesadaran Diri
Kesadaran diri adalah kunci menghindari hubungan yang beracun. Bila kurang memiliki kesadaran diri, maka terjebak dalam pola yang mengundang racun dalam hidup.
Dengan mengembangkan pemahaman yang lebih baik, kebutuhan, pola hidup, dapat membuat pilihan yang lebih sehat dalam hubungan. (ndi)