Aktual.co.id – Menafsirkan perilaku manusia tidak selalu mudah. Termasuk mendeteksi seseorang yang memiliki kecenderungan narsisistik.
Berikut kata – kata yang diucapkan narsisistik ketika ketahuan melakukan kesalahan seperti yang diteliti oleh Olivia Reid.
“Kamu hanya bereaksi berlebihan”
Namun, ketika menjadi sasaran kesalahan seorang narsisis, perilakunya sering menggunakan frasa klasik ini “Kamu hanya bereaksi berlebihan.”
Itu taktik yang cerdas seorang narsisistik, karena dengan mempertanyakan emosi orang lain maka akan mengalihkan perhatian dari kesalahan narsisistik sesungguhnya.
“Saya tidak pernah mengatakan itu”
Kalimat ini diucapkan para narsisistik ketika terpojok. Tentu kalimat ini membuat lawan bicaranya seperti terpojok dan merasa jengkel.
Pola ini hanya untuk menghindari tanggung jawab atas tindakan yang dilakukan selama ini. Namun jawaban yang dilontarkan justru menambah luka bagi orang yang berkonflik dengan dirinya.
“Sebatas candaan saja”
Berikut ini adalah trik klasik lain dalam buku pedoman seorang narsisis, dan trik ini telah digunakan oleh beberapa tokoh paling terkenal dalam sejarah.
“Itu hanya candaan,” kata narsisistik. Kata ini bisa merusak mental orang yang tidak bisa menerima candaan. Penting untuk diingat bahwa humor tidak boleh digunakan sebagai kedok untuk bersikap tidak hormat atau menyakiti.
“Kamu selalu menganggap segala sesuatunya terlalu pribadi”
Narsisis punya bakat untuk membalikkan keadaan sehingga lawan bicara tampak sebagai masalah. Salah satu frasa favoritnya adalah, “Anda selalu menanggapi segala sesuatunya terlalu pribadi.”
Dengan mengatakan ini, si narsisitik menyiratkan bahwa lawan bicara terlalu sensitive, sehingga menjadi perisai bukan mereka yang melakukan kesalahan.
“Saya minta maaf Anda merasa seperti itu”
Ini adalah contoh klasik dari pernyataan tidak meminta maaf. Ketika seorang narsisis berkata, “Saya turut prihatin dengan perasaan Anda,” yang sebenarnya dikatakan adalah bukan dirinya yang bersalah.
Itu caranya terlihat meminta maaf tanpa menerima kesalahan atau mengungkapkan penyesalan yang tulus.
Butuh waktu lama untuk menyadari hal ini. Namun begitu menyadarinya, menjadi lebih mudah melihat kepalsuan dari seorang narsisistik. Jangan biarkan hal itu menghalangi untuk meminta pertanggungjawaban atas tindakan narsisistik.
“Aku tidak bermaksud menyakitimu”
Nah, ini frasa yang bisa mengecohkan. Ketika seorang narsisis berkata, “Aku tidak bermaksud menyakitimu,” sebenarnya yang dilakukan adalah mengalihkan kesalahan.
Dikatakan ini untuk mengalihkan perhatian bahwa bukan dirinya yang bersalah yang dibungkus seolah bersimpati dengan keadaan yang dialami orang lain.
Implikasinya banyak yang salah memahami niat narsisistik sehingga merasa kesal terhadap diri sendiri dan menyalahkan diri.
“Itu bukan masalah besar”
Frasa ini juga sering dijadikan kambing hitam bagi para narsisis. Dengan meremehkan masalah yang sedang dihadapi, para narsisistik dapat mengabaikan tanggung jawabnya.
Dengan berkata, “Itu bukan masalah besar,” narsisistik menyarankan untuk tidak membesar-besarkan masalah kecil dan membiarkannya saja.
Jangan biarkan meremehkan perasaan meragukan diri sendiri. Bela diri dan ingatlah bahwa perasaan valid, terlepas dari bagaimana mencoba meremehkannya.
“Kita lanjutkan saja”
Ini mungkin frasa paling licik yang dimiliki seorang narsisis. Dengan menyarankan untuk “lanjutkan saja”, pada dasarnya mencoba terburu-buru mengatasi perasaan dan menghindari diskusi tentang tindakannya.
Penyembuhan dan penyelesaian tidak dapat dilakukan dengan terburu-buru. Penting untuk meluangkan waktu untuk memproses perasaan dan membahas masalah yang sedang dihadapi.
Jangan biarkan terburu-buru memaafkan dan melupakan tanpa permintaan maaf . Semua memiliki hak untuk meminta pertanggungjawaban atas tindakannya. (ndi)