Aktual.co.id – Otoritas Pengaturan Nuklir (NDK) melaporkan bahwa tidak ada peningkatan tingkat radiasi di Türkiye.
Pengumuman yang dipublikasikan di situs web lembaga tersebut mencakup penilaian radiologi atas serangan Israel terhadap Fasilitas Nuklir Natanz milik Iran.
Pengumuman tersebut mencatat bahwa tingkat radiasi di udara terus diukur oleh Jaringan Sistem Pemantauan dan Peringatan Radiasi (RADİSA), yang memiliki 239 stasiun di seluruh Turki, dan bahwa data tersebut dikirimkan ke pusat di NDK dan dipantau secara langsung.
“Hingga 14/06/2025, tidak ada peningkatan tingkat radiasi di negara kami,” ungkap badan tersebut.
Pengumuman tersebut menyampaikan bahwa, menurut informasi yang dipublikasikan oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) di saluran resminya dalam lingkup serangan rudal dan udara Israel terhadap Iran, tidak ada peningkatan tingkat radiasi di luar fasilitas tersebut yang teramati di Iran hingga pukul 09:29 GMT kemarin.
Bahwa IAEA sedang memantau secara ketat area yang dimaksud dan sedang berkomunikasi dengan inspektur di kawasan tersebut serta Otoritas Regulasi Iran.
Selain itu, pengumuman tersebut menyertakan pernyataan yang dibuat oleh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi pada pukul 23:50 GMT kemarin, dan berikut ini dicatat:
“Dilaporkan bahwa hanya Fasilitas Pengayaan Bahan Bakar Nuklir Natanz yang dipastikan rusak dalam serangan tersebut dan hanya bagian atas fasilitas ini yang hancur. Dinyatakan pula bahwa infrastruktur kelistrikan di fasilitas tersebut hancur. Dinyatakan bahwa tingkat radiasi di luar lokasi Fasilitas Pengayaan Bahan Bakar Nuklir Natanz tidak berubah, dan oleh karena itu tidak ada dampak radiologis terhadap penduduk atau lingkungan akibat insiden tersebut. Dinyatakan bahwa IAEA memantau situasi tersebut 24/7.” (ndi/anadolu)
