Aktual.co.id – Lagi ramai #kaburajadulu di media sosial sejak Rabu 5 Februari 2025. Tagar ini bentuk ungkapan kekesalan warganet terhadap berbagai kebijakan yang penuh intrik di dalam negeri. Mereka memposting berbagai info lowongan pekerjaan di luar negeri dengan persyaratan dan gaji yang dianggap oleh warganet sangat layak.
Akun dengan nama Mikael Dewabrata @MikaelDewabrata mengungkapkan,”Lagi rame baca soal pindah ke LN, kalau rajin cek web imigirasi di negara tujuan, biasanya ada keterangan untuk cara mendapatkan visa untuk tinggal. Tiap negara beda-beda, dan yang sediain visa skilled worker. Informasinya cukup lengkap, bikin kita bisa atur targetnya. Mungkin berguna buat kita bikin strategi jangka panjang, mulai dari naekin skill, nabung biayanya, dan kalau perlu belajar bahasa asing. Kalau pas cek biaya agak mahal, mulai bikin gol untuk mencapai tabungan di angka yang kita tentukan. Mirip seperti Kaluna di Home Sweet Loan, tapi golnya modal ke LN. Di sini bisa masukin perhitungan cost seperti kursus bahasa, naekin skill, deposit, dst. Emang ga mudah. Tingkat kesulitannya lumayan tinggi, tapi karena syarat-syarat yang ditampilin jelas, kita bisa estimasi sendiri target itu realistis atau tidak.”
Dia melanjutkan,” Biasanya yang muncul di halaman-halaman tersebut adalah syarat untuk mendapatkan visa, cara mendaftar, deposit yang dibutuhkan, lama prosesnya, ijazah atau sertifikat bahasa, dst. Jika lewat skilled worker, list pekerjaan yang dibutuhkan. Ada juga yang pake sistem poin gitu.”
Sementara Pandu @pandurijal membuat treat yang sangat panjang tentang bekerja di luar negeri. Ditulisnya,” Buat yang pada prepare #KaburAjaDulu, aku nemu infografis menarik nih. Ngomongin soal jam kerja dan kompensasinya, dari yang paling oke sampe yang paling memprihatinkan. Yuk bahas tipis-tipis. Yang udah pada bekerja di negara bersangkutan boleh bantu tambahin yaa.”
Kemudian di treat berikutnya Pandu menulis,”Work-Life Balance Leaders Negara-negara Nordik dan Eropa Barat masih menjadi pemuncak work-life balance ternyata dengan Denmark, Belanda & Norway, rata-rata punya jam kerja yang pendek (37-38 jam per pekan) dan rata-rata gaji yang lebih tinggi dari negara-negara lain (diatas $50.000/bulan).”
“Secara umum, negara yang paling sedikit jam kerjanya (bahkan dibawah 40 jam per pekan) adalah negara-negara Eropa Barat dan Nordik dengan range jam kerja di 37-39 jam per pekan. Sedangkan yang jam kerjanya paling tinggi kebanyakan adalah negara-negara Amerika Latin seperti Kolombia, Costa Rica, dsb juga beberapa negara dari benua lain dengan range 42-49 jam per pecan,” tulisnya.
Ditambahkan bahwa, 10 negara yang paling sedikit lemburannya (yang bekerja diatas 50 jam per minggu) lagi-lagi semuanya adalah negara-negara Eropa (mostly Eropa Barat) dan Nordik seperti Swiss, Belanda, Lithuania dan sebagainya. Sedangkan negara-negara yang paling tinggi di section ini, kebanyakan negara-negara non-Eropa diantaranya Turki, UK bahkan US juga ada di top 10 negara yang punya persentase paling tinggi untuk bekerja diatas 50 jam per pekan.
“Islandia punya rata-rata jam kerja yang lumayan panjang (43,3 jam/pekan) dibanding negara Nordik lain, tapi dibarengi dengan rata-rata bayaran yang tinggi ($66.504/bulan) Luxemburg punya rata-rata bayaran yang oke banget ($65.449/bulan) dengan jam kerja standar (40 jam/pekan) Turki dan Meksiko sama-sama punya rata-rata jam kerja yang tinggi, dan juga punya persentase karyawan bekerja diatas 50 jam per pekan juga paling banyak (sekitar 30%),” lanjutnya.
Sementara disie wang @DisieWang mengungkapakn alas an dia bekerja di luar negeri “Alasan gue #KaburAjaDulu adalah sebagai tenaga kreatif/desainer gue dibayar minimum tapi kerja harus maksimal. Kalau mau dibayar mahal, harus banting jurusan yang mostly ga nyambung (which i don’t like) Dan juga krn ada batasan umur, gue udah susah cari kerja di Indonesia.”
HIngga hari Jumat 7 Februari 2025 postingan #kaburajadulu sudah terkumpul 4,611 postingan dengan berbagai komentar dan konten. Ada yang khusus bercerita selama bekerja di luar negeri, ada juga yang memberikan gambaran bagaimana sistem kerja di luar negeri. (ndi)