Aktual.co.id – Sebuah studi baru yang diterbitkan Social Psychological and Personality Science menjelaskan mengapa orang lebih baik dalam mengejar tujuan jangka panjang daripada kesenangan.
Para peneliti menemukan bahwa individu yang memiliki pengendalian diri yang tinggi cenderung suka terlibat aktivitas yang bermakna daripada menyenangkan diri.
Sebaliknya, orang yang lebih menikmati kesenangan langsung, cenderung mencari pengalaman yang menyenangkan saat itu juga.
Perbedaan ini membantu menjelaskan mengapa individu yang memiliki pengendalian diri sering kali unggul dalam bidang-bidang seperti kesehatan, pekerjaan, dan hubungan.
Pengendalian diri ini membantu orang menahan godaan, menghindari gangguan, dan berpegang pada rencana. Baik itu menabung, mengikuti diet, atau mempertahankan rutinitas belajar.
Orang yang memiliki pengendalian diri cenderung berhasil dalam tugas yang membutuhkan disiplin. Para peneliti mengira keberhasilan ini berasal dari kemampuannya, namun peneliti menemukan fakta para orang yang mengendalikan diri lebih memilih pengalaman yang sesuai tujuannya.
Penulis studi Katharina Bernecker asisten peneliti di UNiversitas Zurich, menjelaskan bahwa orang dengan sifat pengendalian diri menghabiskan lebih banyak mengisi waktu dengan aktivitas.
Sedangkan orang yang memiliki sifat hedonis lebih banyak menghabiskan waktu untuk berantai. “Saya ingin lebih memahami apakah perbedaan ini dipilih atau berkaitan dengan faktor eksternal,” jelas penulis
Orang dengan kapasitas hedonik merasakan kesenangannya dengan mengikuti alur yang diinginkan. Sedangkan orang yang memiliki pengendalian diri memilih belajar karena dianggap sesuatu yang memuaskan.
Temuan dari penelitian memberikan bukti, banyak keberhasilan pengendalian diri disebabkan motivasi produktif dan terlibat dalam aktivitas yang bermakna.
“Orang yang mampu mengedalikan diri lebih menikmati pengalaman daripada sesuatu yang sekadar menyenangkan,” ungkap Katharina Bernecker dalam jurnal diterbitkan Social Psychological and Personality Science.
Waktu liburan digunakan untuk aktifitas bermakna seperti mempelajari ketrampilan baru. “Orang lain liburan dibuat untuk berbaring di pantai atau berkemah, sementara orang seperti ini digunakan untuk mempelajari sesuatu yang baru,” ungkapnya.
Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah memahami sifat pengendalian diri, karena sifat ini memiliki banyak hasil positif.
“Jika kita memahami prosesnya, maka dapat membantu orang menjadi lebih baik dalam hal ini. Dan temuan ini menunjukkan cara yang cukup menyenangkan untuk mencapai pengendalian diri yang lebih baik,” ungkapnya.
Penelitian ini untuk memberikan pandangan bahwa pengendalian diri bisa menjadi tujuan hidup sehingga orang lebih memilih kehidupan bermakna dibanding kesenangan sementara. (ndi)