Aktual.co.id – Tubuh akan memberi tahu sesuatu yang belum siap diakui oleh pikiran seseorang. Seolah-olah jiwa menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dalam hubungan dengan menggunakan tanda-tanda fisik untuk berkomunikasi dengan individu.
Dalam tulisan ini, psikolog Tara Whitmore akan menyelami dunia psikologi cara tubuh bereaksi saat jiwa merasakan bahwa hubungan tidak tepat.
Mati Rasa Secara Emosional
Mati rasa secara emosional merupakan mekanisme pertahanan, suatu cara melindungi diri dari tekanan emosional. Seolah-olah jiwa sedang membangun tembok untuk melindungi dirinya dari rasa sakit yang diantisipasinya.
Hal itu dapat terjadi saat menghadapi gejolak emosi atau stres yang signifikan, seperti yang dapat muncul dalam hubungan yang tidak sehat.
Kecemasan dan Kegelisahan
Jiwa yang tidak nyaman dalam hubungan, menyebabkan perasaan cemas dan gelisah. Seolah-olah tubuh menjadi medan perang bagi emosi yang tidak terekspresikan.
Menurut psikologi, disonansi emosional dapat terwujud sebagai gejala fisik kecemasan. Jantung berdebar kencang, telapak tangan berkeringat, gelisah. Semua perasaan ini merupakan tanda jiwa mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh pikiran seseorang.
Kesulitan Tidur
Dalam dunia psikologi, ada istilah yang disebut ” insomnia psikofisiologis “. Ini adalah jenis insomnia yang disebabkan kekhawatiran atau stres emosional. Jika jiwa tidak bahagia dengan hubungan, hal itu dapat menyebabkan gangguan tidur.
Yang lebih meyakinkan adalah menurut Asosiasi Psikologi Amerika, lebih dari separuh orang dewasa mengatakan stres menyebabkan mereka terjaga di malam hari.
Sering Sakit
Penyakit-penyakit yang muncul ini bisa jadi merupakan cara tubuh mengekspresikan kegelisahan internal. Jika jiwa tidak bahagia, hal itu melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan membuat lebih rentan terhadap penyakit.
Nah, menurut psikologi, ada hubungan kuat antara kesejahteraan emosional dan kesehatan fisik. Stres emosional yang kronis dapat melemahkan respons imun seseorang.
Sakit Kepala yang Tidak Diketahui Penyebabnya
Dalam beberapa kasus, sakit kepala ini sering terjadi selama hubungan yang bermasalah. Rasanya seperti tubuh berteriak meminta perhatian, mencoba membuat menyadari sesuatu yang belum siap diterima oleh pikiran.
Gangguan emosional dapat terwujud dalam bentuk rasa sakit fisik, termasuk sakit kepala yang mengganggu. Itulah salah satu cara tubuh memberi tahu bahwa jiwa tidak bahagia dengan hubungan.
Kehilangan Nafsu Makan
Hilangnya nafsu makan ini bisa jadi merupakan cara tubuhku memberi sinyal bahwa jiwa tidak bahagia. Stres emosional terkadang dapat menekan nafsu makan dan bisa menjadi salah satu cara tubuh mencoba memperingatkan bahwa ada sesuatu yang salah.
Kelelahan Terus-Menerus
Ketika jiwa tertekan, hal itu dapat terwujud dalam tubuh sebagai kelelahan fisik. Rasanya seperti tubuh memikul beban gejolak emosi dan itu melelahkan. Kelelahan yang terus-menerus ini merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam hubungan.
Psikologi menunjukkan bahwa stres emosional dapat menyebabkan kelelahan fisik yang signifikan. Jadi, luangkan waktu untuk mendengarkan tubuh tentang kebenaran yang coba diabaikan oleh hati. (ndi)