Aktual.co.id – Banyak yang menilai jika seseorang membentak, menarik diri, kemungkinan sebagai tanda seseorang mengalami depresi kecemasan.
Menjalani masa depresi kecemasan tidaklah mudah, karena akan mempengaruhi hidup dalam kesehariannya.
Banyak individu mengalami seperti itu, namun tidak menyadari jika kondisi tersebut bagian dari gejala stress dan deprei. Berikut perilaku yang diakibatkan memendam depresi kecemasan sesuai analisa psikolog Olivia Reid.
Sangat Kritis Terhadap Diri Sendiri
Orag yang memiliki beban depresi biasanya menunjukkan menciptakan standar yang tinggi. Akibatnya tidak jarang orang seperti ini menyalahkan diri sendiri ketika berada dalam lingkaran depresi.
“Keraguan dan kritik diri ini bukan hanya tentang kerendahan hati atau keinginan memperbaiki diri. Ini tentang stres dan kecemasan yang terpendam yang menggerogoti dirinya,” ungkap Olivia Reid.
Mungkin ini tanda yang paling jelas dan banyak menimbulkan gangguan. Jika seseorang mengalami tanda seperti ini maka harus segera mendapat penanganan psikolog atau psikiater.
Mereka Perfeksionis
Bagi yang memendam stres dan kecemasan, hal itu sering kali berasal dari rasa takut yang mendalam akan kegagalan atau penghakiman.
“Orang ini mungkin menghabiskan waktu berjam-jam menyempurnakan presentasi, memeriksa ulang email, atau melatih percakapan. Bukan karena ingin, tetapi harus dillakukan karena khawatir melakukan kesalahan,” ungkapnya.
Jika mendapati diri sendiri atau orang lain berupaya mencapai kesempurnaan, mungkin ada baiknya mencermati lebih dekat apa yang mendorong perilaku ini.
Sering Terlihat Tenang dan Kalem
Sudah menjadi kepercayaan umum bahwa orang yang stres atau cemas selalu gelisah atau gugup. Namun, itu tidak selalu terjadi. Terutama bagi yang memendam stres dan kecemasannya.
“Faktanya, orang ini sering kali tampak orang yang paling tenang di ruangan itu. Orang ini pandai memendam emosinya menyimpan kekhawatiran sehingga sulit mendeteksi emosi dirinya,” kata Olivia.
Jangan tertipu oleh penampilan dengan orang yang sangat tenang, itu mungkin topeng menyembunyikan stres dan kecemasan yang terpendam.
Cenderung Menghindari Pertemuan Sosial
Kecemasan menghadapi kerumunan membuat orang dengan depresi kecemasan menghindari pertemuan sosial.
“Orang ni khawatir mengatakan hal yang salah, khawatir tidak diterima, khawatir dihakimi.
Dan terkadang, rasanya lebih untuk menghindari situasi-situasi yang mengarahkan dirinya seperti dihakimi,” kata Olivia
Jika mendapati diri sering membatalkan rencana atau lebih suka menyendiri, mungkin merupakan tanda memendam stres dan kecemasan.
Terus-menerus Merasa Lelah
Pernahkah mengalami hari-hari di mana benar-benar lelah, meskipun tidak melakukan sesuatu yang sangat berat?
Itu adalah kejadian umum bagi orang-orang yang memendam stres dan kecemasan. Pikiran nya selalu bekerja keras, selalu memproses, selalu khawatir.
“Dirinya seperti lari maraton, tapi buka fisik melainkan di dalam otaknya. Dampak kelelahan mental ini bisa berpengaruh pada fisik,” ungkap Olivia.
Dalam keadaan duduk diampun orang ini terus bekerja keras, dan menguras tenaga. Oleh sebab itu mereka tampak malas atau tidak bugar. Itu karena pikiran yang melelahkannya.
Berpikir Berlebihan
Berpikir berlebihan selalu hadir, terkadang samar, terkadang sangat kuat. Orang ini mencermati setiap kata, setiap tindakan, setiap keheningan, menciptakan narasi di kepala yang mungkin tidak ada wujudnya.
“Mereka selalu gelisah, menunggu malapetaka yang mungkin tidak akan pernah datang,” kata Olivia. Orang seperti ini harus segera mendapatkan pertolongan.
Analisis berlebihan yang terus-menerus ini bukan tentang ketelitian atau kehati-hatian, ini tanda stres dan kecemasan. Dan perilaku ini masuk daftar yang harus diwaspadai.
Pola Makan Berfluktuasi
Tahukah bahwa stres dan kecemasan berdampak pada kebiasaan makan. ? Saat memendam emosi ini, tubuh akan masuk ke mode melawan atau lari , yang menekan nafsu makan atau mencari makanan yang menenangkan.
Satu menit pertama menikmati es krim, dan menit berikutnya tidak punya selera untuk melihat makanan. Pola ini bukan hanya tentang keinginan atau kurangnya pengendalian diri. Ini tentang respons tubuh mereka terhadap stres.
Tidak Bisa Tidur
Meskipun tubuh memohon untuk tidur, pikiranku tetap terjaga. Seolah-olah pikiranku menjadi liar, menolak untuk berhenti meskipun sudah larut malam.
Itulah yang terjadi pada orang yang memendam stres dan kecemasan tidur sering kali menjadi konsep yang sulit dipahami. Bukannya tidak ingin tidur; lebih tepatnya tidak bisa.
JIka sering mengalami insomnia atau malam yang tidak tenang , itu mungkin salah satu tanda bahwa memendam stres dan kecemasan. (ndi)
