Aktual.co.id – Penelitian baru menemukan bahwa CEO yang memiliki kepribadian narsisistik cenderung menyembunyikan perasaan dan bersikap percaya diri ketika merasa terisolasi secara sosial.
Penelitian yang dipublikasikan Personality and Individual Differences ini menunjukkan bahwa kesepian memainkan peran penting dalam memicu tindakan yang tidak perlu diutarakan di antara para pemimpin narsis
Narsisisme merujuk pada sifat kepribadian yang ditandai dengan rasa penting diri yang berlebihan, kebutuhan untuk dikagumi, dan kecenderungan tidak memiliki empati terhadap orang lain.
Meskipun banyak orang menunjukkan kecenderungan narsisistik pada tingkat tertentu, individu yang memiliki tingkat narsisisme tinggi sering kali merasakan kebutuhan yang kuat untuk dianggap lebih unggul dan sukses.
Di tempat kerja, terutama kepemimpinan teratas, narsisisme dapat memiliki efek yang menguntungkan dan merugikan. CEO yang narsis merupakan pengambil keputusan yang berani, tetapi juga mengabaikan empati, mengambil risiko yang berlebihan, dan mengasingkan rekan kerja.
Para peneliti ini ingin lebih memahami bagaimana CEO narsis mengatasi stres akibat dari psikologi emosional. Untuk menyelidiki pertanyaan ini, para peneliti berfokus pada jenis pengaturan emosi yang dikenal sebagai “akting permukaan”.
Ini terjadi ketika seseorang menyembunyikan emosi yang sebenarnya dan menampilkan emosi yang diharapkan atau dapat diterima. Tidak seperti akting mendalam, yang melibatkan upaya untuk benar-benar merasakan emosi yang diinginkan, akting permukaan lebih kepura – puraan.
Dalam kasus CEO, dirinya berpura-pura percaya diri, tenang, atau antusias, padahal sesungguhnya mengalami stres, frustrasi, atau terisolasi di dalam hati.
Studi ini merekrut 100 CEO Kanada dari perusahaan swasta besar, 63% di antaranya adalah laki-laki. Usia peserta adalah 54 tahun, dan telah menduduki jabatan tersebut selama 10 tahun. Perusahaan tersebut mewakili berbagai ukuran, dengan sebagian besar mempekerjakan kurang dari 500 orang dan menghasilkan lebih dari satu miliar dolar Kanada dalam pendapatan tahunan.
Untuk mengumpulkan data, para peneliti menggunakan jaringan pribadi dan undangan yang dikirim oleh CEO sejawat, yang memungkinkan mereka mengumpulkan ukuran laporan diri dari kelompok yang biasanya sulit dijangkau untuk studi akademis.
Para peneliti meminta peserta untuk mengisi beberapa kuesioner singkat. Narsisme diukur menggunakan versi enam item yang telah divalidasi dari Narcissistic Admiration and Rivalry Questionnaire, yang mencakup item-item seperti “Saya layak untuk dianggap sebagai pribadi yang hebat.”
Kesepian dinilai menggunakan versi tiga item dari UCLA Loneliness Scale, yang diadaptasi untuk fokus pada pengalaman di tempat kerja. Surface acting diukur dengan tiga pertanyaan yang menanyakan tentang emosi di tempat kerja, seperti “Saya menolak untuk mengungkapkan perasaan saya yang sebenarnya.”
Hasilnya menunjukkan pola yang jelas. CEO narsisIstik tidak lebih mungkin melaporkan akting permukaan secara umum dibandingkan orang lain. Individu ini juga melaporkan tingkat kesepian yang tinggi sehingga menjadi pemicu untuk melakukan akting menutupi kondisinya tersebut.
Dengan kata lain, kesepian bertindak sebagai pemicu bagi CEO narsis untuk memalsukan emosinya, dalam upaya untuk mempertahankan citra diri dan menghindari terlihat rentan.
Para penulis menyebutkan pola CEO yang menggunakan kepura-puraan ini ini dapat berimplikasi terhadap kesehatan organisasi. Sementara akting hanya menjadi topeng menjaga penampilan jangka pendek, yang bisa memicu stres, kelelahan, jika dilakukan secara terus menerus..
Namun penelitian ini memiliki keterbatasan. Sampel penelitian ini terbatas pada CEO perusahaan besar di Kanada, yang mungkin tidak mencerminkan pengalaman para pemimpin di negara atau industri lain.
Penelitian juga mengandalkan data yang dilaporkan sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh keinginan sosial atau keengganan mengungkapkan informasi sensitif. Meskipun demikian, para peneliti memperoleh tanggapan dari para CEO secara langsung, yang jarang terjadi dalam bidang penelitian. (ndi)
