• Indeks
Aktual.co.id
  • Beranda
  • Big Data
  • Viral
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum Kriminal
  • Mental Health
  • Travel & Kuliner
  • Pakar Menulis
  • Indeks
Reading: Alasan Orang Menghindari Kedekatan dengan Orang Lain, Memiliki Pengalaman Masa Kecil Seperti Ini.
Share
Aktual.co.idAktual.co.id
Search
  • Beranda
  • Big Data
  • Viral
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum Kriminal
  • Mental Health
  • Travel & Kuliner
  • Pakar Menulis
  • Indeks
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2025 - Aktual.co.id
Mental Health

Alasan Orang Menghindari Kedekatan dengan Orang Lain, Memiliki Pengalaman Masa Kecil Seperti Ini.

Redaktur III Senin, 16 Juni 2025
Share
5 Min Read
Ilustrasi pendidikan anak mempengaruhi kepribadian ketika dewasa / Foto : Freepik
Ilustrasi pendidikan anak mempengaruhi kepribadian ketika dewasa / Foto : Freepik

Aktual.co.id – Pola asuh masa kecil memiliki kertkaitan ketika tumbuh kembang menjadi dewasa. Salah satunya menghindar orang untuk menjadi lebih dekat.

“Banyak yang tidak menyadari jika sikap ini didasarkan pola asuh ketika masih anak-anak yang didominasi keluarga yang kacau balau,” kata Isabella Chase.

Berikut beberapa alasan orang yang enggan atau berhati-hati berdekatan dengan orang lain berdasarkan pola asuh ketika masa kecil.

Kurangnya Harga Diri

Salah satu pengalaman masa kecil paling signifikan yang dapat membuat seseorang menghindari hubungan dekat saat dewasa adalah kurangnya harga diri.

Hal terpenting yang perlu diingat di sini adalah bahwa harga diri berasal dari dalam diri sendiri . Tidak ada validasi eksternal yang dapat menggantikannya.

Perjalanan untuk membangun hubungan yang lebih sehat sering kali dimulai dengan belajar menghargai dan mencintai diri sendiri.

Perilaku Orang Tua yang Tidak Konsisten

Memiliki orang tua atau pengasuh yang perilakunya tidak konsisten dapat menimbulkan kebingungan dan rasa tidak aman pada anak.

Pada suatu saat, orangtua mungkin bersikap penuh kasih dan perhatian, dan di saat berikutnya bisa bersikap jauh atau bahkan bermusuhan. “Ketidakpastian ini dapat membuat anak merasa tidak aman dan cemas dalam menjalin hubungan dekat,” ungkap Isabella Chase.

Baca Juga:  Ciri Jaringan Otak Kepribadian Narsisistik dan Antisosial Sama, Namun Berbeda

Sebagai orang dewasa, mungkin secara tidak sadar menghindari terlalu dekat dengan orang lain sebagai cara melindungi diri dari ketidakpastian yang dialami ketika masa pola asuh.

Mengalami Trauma

Pengalaman traumatis di masa kanak-kanak dapat berdampak besar pada cara menyikapi hubungan saat dewasa. Sebuah kejadian traumatis di masa membuat seseorang membangun tembok di sekeliling diri sebagai bentuk perlindungan.

“Rasanya lebih aman menjaga jarak dengan orang lain daripada mengambil risiko terluka lagi,” katanya. Ini adalah respons umum terhadap trauma. Menerima kenyataan ini dan mengatasi trauma adalah bagian penting dari perjalanan membangun hubungan yang lebih sehat.

Kurangnya Panutan yang Positif

Hubungan yang diamati di tahun-tahun pembentukan diri ketika dewasa kelak. Jika pada usia anak-anak tumbuh tanpa panutan hubungan positif, akan kesulitan membentuk hubungan yang sehat dan dekat di masa dewasa.

Baca Juga:  Studi Baru Mengidentifikasi Kepribadian Narsisistik yang Kontradiksi

“Ketika dewasa orang ini tidak tahu seperti apa hubungan yang sehat, atau takut mendekati seseorang yang akan menyebabkan rasa sakit,” ketik Isabella.

Dengan memahai latar belakang ini maka bisa menjadi awal untuk memutus pola tersebut dengan membangun hubungan dengan orang yang lebih sehat.

Pengalaman Penolakan Sejak Awal

Mengalami penolakan di usia dini dapat membentuk pendekatan terhadap hubungan dengan orang lain di kemudian hari.

“Ketika seorang anak ditolak oleh teman sebaya, orang tua, atau tokoh berpengaruh lainnya dalam hidupnya, ketika dewasa dapat memendam perasaan tidak baik,” tambahnya.

Sebuah penelitian menemukan bahwa rasa sakit penolakan tidak hanya emosional tetapi juga dapat dirasakan secara fisik. Cara ini memberi wawasan tentang seberapa dalam pengalaman penolakan di awal dapat memengaruhi untuk enggan berdekatan dengan orang lain.

Jauh dari Pola Pengasuhan yang Baik

Orangtua atau pengasuh model pertama dalam menjalin hubungan. Saat masih anak-anak, saat pengasuh tidak ada atau jauh, sulit untuk belajar cara menjalin ikatan emosional dengan orang lain.

Baca Juga:  Kalimat yang Bisa Menghentikan Sikap Orang Manipulatif

“Dalam kasus ini, butuh waktu lama bagi untuk menyadari seberapa besar jarak emosional ayah memengaruhi hubungan dengan diri sendiri. Dalam benaknya perilaku orang sama halnya dengan pola asuh ayah ketika di rumah,” ungkap Isabella.

Untuk itulah, dia menambahkan, mengenali penyebab ini bisa mengarahkan orang tersebut ke hubungan sehat kepada orang lain. Memang tidak mudah, namun bisa dibangun bersama orang – orang yang memahami persoalan tersebut.

Lingkungan Keluarga yang Kacau

Lingkungan rumah yang penuh gejolak atau tidak dapat diprediksi dapat menimbulkan dampak jangka panjang. Banyak anak-anak  mendambakan stabilitas. Namun, tidak semua orang beruntung tumbuh dalam rumah yang stabil dan dapat diprediksi.

“Kehidupan rumah tangga seorang anak kacau, entah karena konflik orang tua, sering pindah rumah, atau bentuk ketidakstabilan lainnya, sering membawa kekacauan itu ke dalam hubungan saat dewasa,” ungkapnya.

Memahami hal ini dapat membantu berempati bukan menyalahkan masa lalu, tetapi memahami pengaruhnya dan menemukan cara menciptakan pola yang sehat untuk masa depan. (ndi)

SHARE
Tag :gangguan kepribadianMental healthpsikologiPsikologi Kepribadian
Ad imageAd image

Berita Aktual

Elon Musk/ Foto: Reuters
Elon Musk Kembali Ditunjuk CEO Tesla dengan Paket Gaji Rp16 Kuadriliun
Jumat, 7 November 2025
Kepulan asap usai serangan udara Israel ke Lebanon/ Foto: courtesy Reuters
Militer Israel Melancarkan Serangan Udara ke Lebanon
Jumat, 7 November 2025
Logo GTA VI/ Foto: Hindustani Time
Ada PHK Karyawan Dibalik Penundaan Rilis GTA VI
Jumat, 7 November 2025
Ilustrasi ngobrol dengan pasangan/ Foto: Freepik
Kalimat yang Dilontarkan Pasangan Manipulatif untuk Mengontrol Pasangan
Jumat, 7 November 2025
Poster GTA VI/ Foto: Gizmochina
GTA VI Batal Rilis dan Ditunda Selama 1 Tahun untuk Kualitas
Jumat, 7 November 2025

Mental Health

Ilustrasi ngobrol dengan pasangan/ Foto: Freepik

Kalimat yang Dilontarkan Pasangan Manipulatif untuk Mengontrol Pasangan

Ilusttasi masa pensiun/ Foto: freepik

Merangkul Masa Pensiun dengan Lebih Mudah Menyenangkan

Ilustrasi gejala awal stroke / Foto: Freepik

Mencegah Gejala Stroke Ringan Seperti yang Diderita oleh Kak Seto

Ilustrasi Stroke Dunia/ Foto: Freepik

Tanggal 29 Oktober Hari Stroke Dunia untuk Mengingatkan Bahaya Stroke

Ad imageAd image

TRENDING NEWS

Kemenkes Meluncurkan Logo Hari Kesehatan Nasional 2025

Terkait Suksesi Raja, Maha Menteri Keraton Surakarta Kembali Kepada Undang Undang

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Jadi Google Doodle

Ahmad Saroni Menerima Putusan Non Aktif Selama 6 Bulan di DPR RI

Musim ke 2 ‘Are You Sure’ Menggambarkan Jimin dan Jungkook BTS di Swiss dan Vietnam

More News

Butuh ketegasan berbicara dengan sosok manipulatif/ foto : freepik

Kalimat yang Bisa Menghentikan Sikap Orang Manipulatif

Senin, 10 Maret 2025
Berhubungan dengan orang toxic hanya menguras tenaga / Foto : Ist

Ciri Pemilik Kepribadian Racun yang Menguras Emosi Orang Lain

Sabtu, 24 Mei 2025

Berikut Cara Percepatan untuk Adaptasi dengan Kebiasaan Baru

Selasa, 3 Juni 2025
Pasangan bernilai rendah cenderung menyalahkan/ Foto : Ist

Ciri Pasangan Sosok Berkualitas Rendah Menurut Psikologi

Minggu, 2 Maret 2025
Aktual.co.id

Aktual.co.id adalah portal berita berbasis big data dan analisis digital terdepan di Indonesia yang berada di bawah naungan ASIGTA Group.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Beranda
  • Indeks
  • Big Data
  • Mental Health
  • Pakar Menulis
  • Viral

Follow Us

Copyright 2025 – Aktual.co.id