• Indeks
Aktual.co.id
  • Beranda
  • Big Data
  • Viral
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum Kriminal
  • Mental Health
  • Travel & Kuliner
  • Pakar Menulis
  • Indeks
Reading: Perilaku Beracun yang Dianggap Wajar di Lingkungan Keluarga
Share
Aktual.co.idAktual.co.id
Search
  • Beranda
  • Big Data
  • Viral
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum Kriminal
  • Mental Health
  • Travel & Kuliner
  • Pakar Menulis
  • Indeks
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2025 - Aktual.co.id
Mental Health

Perilaku Beracun yang Dianggap Wajar di Lingkungan Keluarga

Redaktur III Rabu, 16 April 2025
Share
3 Min Read
Kepatuhan bisa menjadi racun di dalam keluarga karena membunuh jati diri anak / Foto : geedeting
Kepatuhan bisa menjadi racun di dalam keluarga karena membunuh jati diri anak / Foto : geedeting

Aktual.co.id – Ada perilaku racun yang dipuji banyak keluarga meski berbahaya untuk kesehatan mental anak maupun setiap pribadi.

Dengan mengenali perilaku racun tradisi dalam keluarga, seseorang bisa menghindar dari paparan negative yang dilontarkan oleh keluarga.

Terlalu Menekan Kepatuhan

Pepatah  sering diucapkan jika kepatuhan anak sering menjadi tanda pengasuhan yang baik. Padahal pola ini mengajarkan anak menekan perasaan mereka demi menyenangkan orang lain.

Penekanan pada kepatuhan ini mengekang ekspresi diri menjadi tidak penting. Sangat penting menumbuhkan ruang di mana anak-anak merasa nyaman mengekspresikan diri.  Bagaimanapun, suara anak adalah melodi yang membuat rumah semarak dan hidup.

Memberi Penghargaan Diam Daripada Komunikasi

Banyak yang menilai anak yang diam adalah kepatuhan. Namun banyak yang memilih diam karena takut untuk menyuarakan aspirasi.

Baca Juga:  Perilaku Orang yang Tumbuh dalam Rumah Tangga yang Kacau

Para orang tua memberi penghargaan atas ketenangan anak daripada komunikasi. Pola ini tanpa sengaja mengajarkan anak tidak menghargai perasaan sejatinya. Mengajarkan anak – anak berpendapat baik sekali untuk kesehatan mentalnya.

Perbandingan Sebagai Alat Motivasi

Semua pernah dibandingkan dengan orang lain yang dinggap sukses untuk motivasi. “Mengapa tidak bisa lebih seperti mereka?,” ungkapan yang sering terdengar di telinga anak – anak.

Perbandingan  seperti ini bisa menghancurkan harga diri, memicu kebencian, dan menghambat pertumbuhan individu.

Membandingkan anak dengan orang lain menumbuhkan rasa takut tidak memenuhi harapan, takut gagal, dan takut ditolak. Perbandingan malah menahan anak untuk berkembang.

Baca Juga:  Perilaku yang Tidak Disadari Bisa Merendahkan Harga Diri

Perfeksionisme Tidak Tehat

Orang tua percaya dengan mendorong anak menjadi sempurna akan membantu meraih kesuksesan. Kenyataannya, tekanan ini lebih banyak menimbulkan kerugian daripada manfaat.

Kepura-puraan menjadi sempurna dapat membentuk anak memaknai kesalahan adalah kegagalan dampaknya anak mencoba menghindari kesalahan sehingga kehilangan kesempatan belajar.

Menekan Emosi Negatif

Hampir semua orang pernah merasakan diminta berhenti menangis ketika mengalami masa sedih. Orang tua sering beranggapan mengeskpresikan emosi negatif seperti menangis sebagai kelemahan.

Dengan menekan emosi dapat menyebabkan ketidakstabilan bahkan kemasalah kesehatan fisik. Psikolog menyarankan agar anak-anak dilatih untuk mengekspresikan emosi seperti menangis atau marah. Mengakui akan emosi akan membantu mengelola emosi tersebut.

Baca Juga:  Segera Kenali, Kelelahan Mental Adalah Awal Gangguan Depresi

Menekankan Keharmonisan

Banyak keluarga bangga karena mampu menjaga lingkungan yang damai dan harmonis. Namun, hal  itu mengorbankan upaya menghindari konflik dan percakapan yang sulit.

Dalam konteks pendidikan pertumbuhan, hidup dalam keluarga harus berani mengganggu kedamaian. Dengan menghindari konflik akan menciptakan ilusi keharmonisan sekaligus mengabaikan masalah. Keharmonisan sebenarnya bukanlah tidak ada konflik, tetapi seberapa efektif dapat menyelesaikannya.

Cinta Bersyarat

Ini adalah perilaku yang tidak sehat yang masih lazim di lingkungan keluarga. Cinta bersyarat ini bisa berbahaya karena anak mendapat pengakuan cinta ketika mereka patuh  keinginan orang tua.

Cinta yang sesungguhnya tanpa syarat. Dia datang secara tulus sebagai bentuk kasih sayang tanpa mengesampingkan perbedaan. (ndi)

SHARE
Tag :kesehatan jiwaMental healthPsikolog
Ad imageAd image

Berita Aktual

Elon Musk/ Foto: Reuters
Elon Musk Kembali Ditunjuk CEO Tesla dengan Paket Gaji Rp16 Kuadriliun
Jumat, 7 November 2025
Kepulan asap usai serangan udara Israel ke Lebanon/ Foto: courtesy Reuters
Militer Israel Melancarkan Serangan Udara ke Lebanon
Jumat, 7 November 2025
Logo GTA VI/ Foto: Hindustani Time
Ada PHK Karyawan Dibalik Penundaan Rilis GTA VI
Jumat, 7 November 2025
Ilustrasi ngobrol dengan pasangan/ Foto: Freepik
Kalimat yang Dilontarkan Pasangan Manipulatif untuk Mengontrol Pasangan
Jumat, 7 November 2025
Poster GTA VI/ Foto: Gizmochina
GTA VI Batal Rilis dan Ditunda Selama 1 Tahun untuk Kualitas
Jumat, 7 November 2025

Mental Health

Ilustrasi ngobrol dengan pasangan/ Foto: Freepik

Kalimat yang Dilontarkan Pasangan Manipulatif untuk Mengontrol Pasangan

Ilusttasi masa pensiun/ Foto: freepik

Merangkul Masa Pensiun dengan Lebih Mudah Menyenangkan

Ilustrasi gejala awal stroke / Foto: Freepik

Mencegah Gejala Stroke Ringan Seperti yang Diderita oleh Kak Seto

Ilustrasi Stroke Dunia/ Foto: Freepik

Tanggal 29 Oktober Hari Stroke Dunia untuk Mengingatkan Bahaya Stroke

Ad imageAd image

TRENDING NEWS

Kemenkes Meluncurkan Logo Hari Kesehatan Nasional 2025

Terkait Suksesi Raja, Maha Menteri Keraton Surakarta Kembali Kepada Undang Undang

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional Jadi Google Doodle

Ahmad Saroni Menerima Putusan Non Aktif Selama 6 Bulan di DPR RI

Musim ke 2 ‘Are You Sure’ Menggambarkan Jimin dan Jungkook BTS di Swiss dan Vietnam

More News

Membandingkan penampilan di media sosial salah satu ciri mental yang rapuh / Foto : blogherald

Kenali Seseorang yang Rapuh Menutupi Kelemahan dengan Pamer Prestasi

Selasa, 15 April 2025

Kepemimpinan Narsisistik pada Hitler, Putin, dan Trump Memiliki Akar yang Sama

Selasa, 3 Juni 2025
Menguap sepanjang hari bisa disebabkan waktu tidur kurang berkualitas / Foto : Freepik

Kebiasaan Malam yang Membuat Tidak Segar Sepanjang Hari

Jumat, 25 April 2025
Ilustrasi dialog saling mendengarkan / Foto : freepik

Kalimat yang Menunjukkan Pribadi Sehat Secara Mental Menurut Psikologi

Rabu, 2 Juli 2025
Aktual.co.id

Aktual.co.id adalah portal berita berbasis big data dan analisis digital terdepan di Indonesia yang berada di bawah naungan ASIGTA Group.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Beranda
  • Indeks
  • Big Data
  • Mental Health
  • Pakar Menulis
  • Viral

Follow Us

Copyright 2025 – Aktual.co.id