Aktual.co.id – Tidak sedikit orang kesulitan meminta dukunga emosional karena pengalaman masa kecil. Banyak yang menganggap kesedihan, menangis adalah bentuk kelemahan. Berikut ciri kepribadian yang kesulitan menerima pengalaman emosi karena masa kecilnya yang dirilis oleh geediting.
Mendapat Kritikan Ketika Menangis
Ketika menangis atau menunjukkan kesedihan keluarga akan mengkritik sebagai orang yang lemah. Akibatnya di masa dewasa menangis adalah sikap yang berisiko.
Akhirnya di masa dewasa lebih kuat menyimpan rahasia serta membangkitkan depresi di dalam dirinya. Cemoohan saat usia anak-anak meninggalkan jejak yang bertahan lama, membuatnya berhati-hati dalam mengungkapkan perasaan.
Harus Menjadi Orang Kuat Dalam Keluarga
Beberapa anak berperan sebagai pengasuh, menjaga saudara kandung, atau menghadapi tekanan rumah tangga.
Seiring waktu ketika dewasa menginternalisasi keyakinan bahwa membiarkan dirinya menjadi rentan akan mengecewakan orang lain. Meminta dukungan emosional terasa seperti mengkhianati peran yang dimainkan begitu lama.
Setiap “Masalah” Harus Ditangani Secara Internal
Beberapa keluarga memiliki aturan yang tidak tertulis: masalah pribadi harus dirahasiakan, dan tidak boleh membebani orang lain.
Anak-anak yang tumbuh dalam rumah tangga seperti ini belajar kelak di masa dewasa akan merahasiakan masalahnya.
Tidak Pernah Menerima Bantuan Ketika Meminta
Salah satu hal yang menyedihkan adalah mengumpulkan keberanian meminta dukungan tetapi malah diabaikan dan diremehkan.
Mungkin orang tua menganggapnya “terlalu sensitif” sehingga mencoba menyimpan rahasia kesedihan di dalam dirinya. Mengubah pola pikir itu butuh waktu, tetapi memahami akarnya bisa memecahkan persoalannya.
Menghubungkan Harga Diri dengan Kemandirian
Banyak orang yang tumbuh dengan mendengar pesan-pesan seperti “Berdirilah dengan kedua kakimu sendiri” atau “Jadilah kuat, jangan bergantung pada siapa pun.”
Pernyataan-pernyataan ini tampak memberdayakan, tetapi menunjukkan membutuhkan bantuan tanda kelemahan. Jika tidak pernah diajarkan keseimbangan, maka kehidupan akan beralih ke kehidupan yang ekstreme.
Takut Membebani Orang Lain
Beberapa anak terbiasa orang dewasa di sekitarnya berjuang terhadap masalah kesehatan, atau gejolak emosi. Dampak di masa dewasa orang seperti ini melihat semua orang penuh beban, sehingga kesulitan untuk meminta bantuan.
Di masa dewasa akan memendam rasa tidak ingin menjadi “beban”. Bahkan jika memiliki teman dan keluarga yang peduli, orang seperti ini berasumsi tidak akan sanggup mengatasinya.
Kesulitan Mengidentifikasi Kebutuhan Diri
Orang tidak yakin dukungan seperti apa yang dibutuhkan. Karena lama terputus dengan emosinya, sehingga kesulitan memaknai dalam diri.
Di sinilah terapi, jurnal, atau percakapan jujur sering kali berperan. Mengidentifikasi kebutuhan adalah keterampilan seperti keterampilan lainnya, dan dapat dipelajari atau ditingkatkan. (ndi)