Aktual.co.id – Seiring bertambahnya usia, tidak sedikit orang melakukan penolakan terhadap perintah untuk melakukan sesuatu.
Kekuatan kebijaksanaan, pengetahuan dan kepercayaan diri membuat orang ini sulit untuk ditekan atau mendapat perintah dari pihak lain.
Orang-orang yang sulit dikendalikan karena memiliki pengalaman psikologis, emosional, dan sosial, yang terwujud dalam berbagai cara.
Orang seperti ini memiliki berbagai kepribadian dan pengalaman berikut ini.
Memiliki Hubungan yang Penuh Pengendalian
Banyak orang yang tidak tahan diberi tahu apa yang harus dilakukan karena pernah berurusan dengan pasangan atau keluarga yang suka mengontrol. Sehingga perilaku tersebut dapat memicu perilaku yang tidak suka diberi tahu tersebut
Diperintah dapat memicu rasa kesal, frustrasi, dan kecemasan, dan sering kali terasa seperti serangan pribadi, bahkan ketika tidak ada niat jahat sekalipun.
Protektif Terhadap Kemandirian
Banyak orang berjuang menghadapi kesulitan sendirian dan menghadapi banyak pengalaman hidup. Kenyataan ini membuatnya semakin protektif serta membutuhkan dukungan mental, psikologis maupun fisik.
Memiliki otonomi dan kebebasan menentukan pilihan menjadi dasar identitasnya, meski pilihannya kadang membahayakan dirinya seniri. Itulah sebabnya ketika diberi tahu dapat menyinggung dan membebani orang seperti ini.
Yakin dengan Pengalaman Pribadi
Orang yang bertambah usia memiliki pengalaman hidup menghadapi kesulitan. Kenyataan ini membentuk identitas terhadap diri sendiri dan pola memandang sebuah realitas kehidupan.
Pola hidup inilah yang membuat orang dengan usia senior merasa yakin dengan kemampuannya menangani masalah dengan berbagai hal. Itulah sebabnya, ketika mendapatkan perintah akan dibalas dengan penolakan yang menjengkelkan.
Berjuang dengan Figur Otoritas
Ketika orang dewasa, atau orang yang memegang kendali atas kekuasaannya akan menjadi sumber ketakutan dan kecemasan bagi anak. Dampaknya ketika dewasa akan membenci dan takut pada siapa pun yang memiliki otoritas.
Orang yang tidak tahan diberi tahu apa yang harus dilakukan mungkin takut atas figur otoritas tersebut. Akhirnya orang ini mengatasi kecemasan menjadi lebih sensitif terhadap pesan atau perbincangan. Sikap defensifnya menjadi menguat ketika ada orang yang mengajak berbicara tentang dirinya, namun direspon menutup diri.
Merasa Perlu Dihormati
Menurut survei yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia , lebih dari 60% responden melaporkan orang lanjut usia kurang dihormati. Inilah yang menyebabkan orang yang bertambah usia sulit mendapatkan pesan baik untuk dirinya.
Setiap kali mendapatkan pesan, seolah menerima serangan sehingga harus melakukan defensif. Orang seperti ini harus mendapatkan dukungan mental dan fisik agar lebih tenang dan menjauhi kecemasan.
Keras Kepala
Keras kepala ini menyebabkan kendala menghadapi orang yang bertambah usia sulit diberi masukan positif. Ada banyak yang melatarbelakangi menjadi keras kepala, bisa jadi karena tekanan kontrol yang selama ini dihadapi.
Bersikap keras kepala terkadang merupakan mekanisme melindungi energi dan kedamaian orang tersebut. Bagi orang yang ingin mengendalikan rutinitas dan kenyamanan, hal itu dapat terasa membingungkan dan menyinggung.
Tahu Apa yang Dibutuhkan
Orang yang lebih tua umumnya memiliki nilai-nilai yang kuat karena tahu apa yang diinginkan dan butuhkan.
Perjalanan hidup telah melalui kesulitan, bereksperimen, dan memperoleh banyak pengalaman hidup yang memengaruhi keputusannya.
Yang ini didengar atau hadapi adalah seseorang yang menawarkan nasihat yang tidak diminta atau memberi tahu apa yang harus dilakukan. Jika ini didengar maka akan merasa seperti ada serangan pribadi.
Berjuang dengan Perubahan Sosial
Seiring bertambahnya usia, seseorang berjuang mempertahankan posisi sebagai figur otoritas dalam masyarakat atau dalam rumah tangga.
Berjuang melawan rasa kesal karena pembalikan peran atau frustrasi karena kurangnya status atau martabat, yang sering diakibatkan stigma masyarakat yang salah seputar penuaan.
Mereka kurang tertarik menjalin hubungan baru atau terlibat generasi berbeda yang dianggap menyinggung atau berkuasa dalam menegakkan asumsi dan stigma yang salah tentang penuaan.
Dinamika sosial yang berubah ini mendorong orang-orang yang tidak tahan diberi tahu lebih memilih berpegang teguh pada kenyamanan dan keakraban daripada membuka diri terhadap figur otoritas atau nilai-nilai alternatif.
Menghargai Waktu
Orang yang tidak tahan diberi tahu apa yang harus dilakukan biasanya punya alasan ini waktu yang tersisa dalam hidup harus dimaksimalka.
Orang ini punya otonomi dan kekuatan membuat keputusan, meskipun kecil dan cepat berlalu, yang bersifat pribadi dan memuaskannya.
Sadar Diri
Seiring bertambahnya usia, orang-orang sering kali mengembangkan rasa percaya diri dan kesadaran diri melalui pengambilan keputusan yang mandiri dan pengalaman pribadi.
Orang seperti ini memiliki pemahaman yang jelas tentang identitasnya dan apa yang diinginkan. Sehingga mendengar orang memberi tahu dia dapat terasa membingungkan dan menjengkelkannya.
Rentan Secara Emosional
Orang yang sedang berjuang melawan gejolak emosi atau ketidakstabilan sering kali merasa perlu untuk mengendalikan kehidupan sehari-harinya.
Berjuang melawan pengendalian diri, seperti membuat keputusan sederhana atau memprioritaskan kebiasaan tertentu dapat terasa menenangkan di tengah kekacauan.
Bila ada seseorang mencoba memberi tahu apa yang harus dilakukan, hal itu akan membuatnya tidak nyaman dan cemas. Sehingga mendorong menggunakan mekanisme pertahanan seperti menghindar atau menjelaskan diri sendiri secara berlebihan. (ndi)