• Indeks
Aktual.co.id
  • Beranda
  • Big Data
  • Viral
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum Kriminal
  • Mental Health
  • Travel & Kuliner
  • Pakar Menulis
  • Indeks
Reading: Berikut Alasan Orang Tidak Tahan Diperintah Saat Bertambah Usia
Share
Aktual.co.idAktual.co.id
Search
  • Beranda
  • Big Data
  • Viral
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum Kriminal
  • Mental Health
  • Travel & Kuliner
  • Pakar Menulis
  • Indeks
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2025 - Aktual.co.id
Mental Health

Berikut Alasan Orang Tidak Tahan Diperintah Saat Bertambah Usia

Redaktur III Jumat, 25 April 2025
Share
6 Min Read
Orang dengan bertambahnya usia sulit mendapatkan masukan dari orang lain/ Foto : freepik
Orang dengan bertambahnya usia sulit mendapatkan masukan dari orang lain/ Foto : freepik

Aktual.co.id – Seiring bertambahnya usia, tidak sedikit orang melakukan penolakan terhadap perintah untuk melakukan sesuatu.

Kekuatan kebijaksanaan, pengetahuan dan kepercayaan diri membuat orang ini sulit untuk ditekan atau mendapat perintah dari pihak lain.

Orang-orang yang sulit dikendalikan karena memiliki pengalaman psikologis, emosional, dan sosial, yang terwujud dalam berbagai cara.

Orang seperti ini memiliki berbagai kepribadian dan pengalaman berikut ini.

Memiliki Hubungan yang Penuh Pengendalian

Banyak orang yang tidak tahan diberi tahu apa yang harus dilakukan karena pernah  berurusan dengan pasangan atau keluarga yang suka mengontrol. Sehingga perilaku tersebut dapat memicu perilaku yang tidak suka diberi tahu tersebut

Diperintah dapat memicu rasa kesal, frustrasi, dan kecemasan, dan sering kali terasa seperti serangan pribadi, bahkan ketika tidak ada niat jahat sekalipun.

Protektif Terhadap Kemandirian

Banyak orang berjuang menghadapi kesulitan sendirian dan menghadapi banyak pengalaman hidup. Kenyataan ini membuatnya semakin protektif serta membutuhkan dukungan mental, psikologis maupun fisik.

Memiliki otonomi dan kebebasan menentukan pilihan menjadi dasar identitasnya, meski pilihannya kadang membahayakan dirinya seniri. Itulah sebabnya ketika diberi tahu dapat menyinggung dan membebani orang seperti ini.

Yakin dengan Pengalaman Pribadi

Orang yang bertambah usia memiliki pengalaman hidup menghadapi kesulitan. Kenyataan ini membentuk identitas terhadap diri sendiri dan pola memandang sebuah realitas kehidupan.

Baca Juga:  Kenali Seseorang yang Rapuh Menutupi Kelemahan dengan Pamer Prestasi

Pola hidup inilah yang membuat orang dengan usia senior merasa yakin dengan kemampuannya menangani masalah dengan berbagai hal. Itulah sebabnya, ketika mendapatkan perintah akan dibalas dengan penolakan yang menjengkelkan.

Berjuang dengan Figur Otoritas

Ketika orang dewasa, atau orang yang memegang kendali atas kekuasaannya akan menjadi sumber ketakutan dan kecemasan bagi anak. Dampaknya ketika dewasa akan membenci dan takut pada siapa pun yang memiliki otoritas.

Orang yang tidak tahan diberi tahu apa yang harus dilakukan mungkin takut atas figur otoritas tersebut.  Akhirnya orang ini mengatasi kecemasan menjadi lebih sensitif terhadap pesan atau perbincangan. Sikap defensifnya menjadi menguat ketika ada orang yang mengajak berbicara tentang dirinya, namun direspon menutup diri.

Merasa Perlu Dihormati

Menurut  survei yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia , lebih dari 60% responden melaporkan orang lanjut usia kurang dihormati. Inilah yang menyebabkan orang yang bertambah usia sulit mendapatkan pesan baik untuk dirinya.

Setiap kali mendapatkan pesan, seolah menerima serangan sehingga harus melakukan defensif. Orang seperti ini harus mendapatkan dukungan mental dan fisik agar lebih tenang dan menjauhi kecemasan.

Keras Kepala

Keras kepala ini menyebabkan kendala menghadapi orang yang bertambah usia sulit diberi masukan positif.  Ada banyak yang melatarbelakangi menjadi keras kepala, bisa jadi karena tekanan kontrol yang selama ini dihadapi.

Baca Juga:  Alasan Orang Kesulitan Meminta Dukungan Emosional

Bersikap keras kepala terkadang merupakan mekanisme melindungi energi dan kedamaian orang tersebut. Bagi orang yang ingin mengendalikan rutinitas dan kenyamanan, hal itu dapat terasa membingungkan dan menyinggung.

Tahu Apa yang Dibutuhkan

Orang yang lebih tua umumnya memiliki nilai-nilai yang kuat karena tahu apa yang diinginkan dan butuhkan.

Perjalanan hidup telah melalui kesulitan, bereksperimen, dan memperoleh banyak pengalaman hidup yang memengaruhi keputusannya.

Yang ini didengar atau hadapi adalah seseorang yang menawarkan nasihat yang tidak diminta atau memberi tahu apa yang harus dilakukan. Jika ini didengar maka akan merasa seperti ada serangan pribadi.

Berjuang dengan Perubahan Sosial

Seiring bertambahnya usia, seseorang berjuang mempertahankan posisi sebagai figur otoritas dalam masyarakat atau dalam rumah tangga.

Berjuang melawan rasa kesal karena pembalikan peran atau frustrasi karena kurangnya status atau martabat, yang sering diakibatkan stigma masyarakat yang salah seputar penuaan.

Mereka kurang tertarik menjalin hubungan baru atau terlibat generasi berbeda yang dianggap menyinggung atau berkuasa dalam menegakkan asumsi dan stigma yang salah tentang penuaan.

Dinamika sosial yang berubah ini mendorong orang-orang yang tidak tahan diberi tahu lebih memilih berpegang teguh pada kenyamanan dan keakraban daripada membuka diri terhadap figur otoritas atau nilai-nilai alternatif.

Baca Juga:  Frasa dalam Percakapan yang Melambangkan Seseorang Tidak Bahagia

Menghargai Waktu

Orang yang tidak tahan diberi tahu apa yang harus dilakukan biasanya punya alasan ini waktu yang tersisa dalam hidup harus dimaksimalka.

Orang ini punya otonomi dan kekuatan membuat keputusan, meskipun kecil dan cepat berlalu, yang bersifat pribadi dan memuaskannya.

Sadar Diri

Seiring bertambahnya usia, orang-orang sering kali mengembangkan rasa percaya diri dan kesadaran diri melalui pengambilan keputusan yang mandiri dan pengalaman pribadi.

Orang seperti ini memiliki pemahaman yang jelas tentang identitasnya dan apa yang diinginkan. Sehingga mendengar orang memberi tahu dia dapat terasa membingungkan dan menjengkelkannya.

Rentan Secara Emosional

Orang yang sedang berjuang melawan gejolak emosi atau ketidakstabilan sering kali merasa perlu untuk mengendalikan kehidupan sehari-harinya.

Berjuang melawan pengendalian diri, seperti membuat keputusan sederhana atau memprioritaskan kebiasaan tertentu dapat terasa menenangkan di tengah kekacauan.

Bila ada seseorang mencoba memberi tahu apa yang harus dilakukan, hal itu akan membuatnya tidak nyaman dan cemas. Sehingga mendorong menggunakan mekanisme pertahanan seperti menghindar atau menjelaskan diri sendiri secara berlebihan. (ndi)

 

SHARE
Tag :depresikesehatan jiwaMental healthPsikolog

Berita Aktual

Suasana Kampung Baduy / Foto : Menparekraf
Fasilitas Kamar Mandi Umum untuk Wisatawan di Kampung Baduy
Sabtu, 17 Mei 2025
Wapres Gibran saat berkunjung Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara / Foto : Diskominfo Sumut
Nama Kemenyan Viral Karena Pidato Wakil Presiden Gibran Soal Hilirisasi
Sabtu, 17 Mei 2025
Ilustrasi Palestina berjuang mendapatkan kemerdekaan / Foto : freepik
Trump Berencana Relokasi 1 Juta Warga Palestina di Gaza ke Libya
Sabtu, 17 Mei 2025
Kebiasaan santai adalah cara sehat saah satu ciri lingkungan penuh keributan / Foto : freepik
Lebih Memilih Kegiatan Bersantai, Menjadi Ciri Orang yang Hidup Penuh Kekacauan
Sabtu, 17 Mei 2025
Foto ijazah milik Joko Widodo yang tersebar di media sosial / Foto : X
Fotokopi Ijazah Jokowi Jadi Obrolan Warga di Media Sosial
Sabtu, 17 Mei 2025

Mental Health

Kebiasaan santai adalah cara sehat saah satu ciri lingkungan penuh keributan / Foto : freepik

Lebih Memilih Kegiatan Bersantai, Menjadi Ciri Orang yang Hidup Penuh Kekacauan

Hindari gosip ketika dalam obrolan bersama teman / Foto : freepik

Jika Ingin Membuat Kesan Baik, Hindari Obrolan yang Tabu Ini

Membuka kulkas dianggap bisa meredakan ketegangan / Foto : geedeting

Perilaku Orang yang Membuka Kulkas Tanpa Mengeluarkan Apa pun Memiliki Kepribadian Berikut Ini

Orang yang sehat mental memiliki batasan untuk kenyamanan diri / Foto : blogherald

Batasan yang Ditetapkan oleh Orang yang Memiliki Sehat Mental

Ad imageAd image

TRENDING NEWS

Tanda Orang yang Berpura – Pura Baik Menurut Analisa Psikologi

Alfamart Akuisisi Saham Lawson dari Alfamidi. Publik Bingung Hubungan Alfamidi dan Alfamart Selama Ini.

Sapi Kurban Prabowo Mendadak Mati. Publik Memposting Tentang Keracunan MBG

Nama Kasmudjo Menjadi Perbincangan Warganet Pasca Disambangi Jokowi

Pendaki Hilang di Gunung Cikuray, Tim SAR Gabungan Mulai Melakukan Pencarian

More News

Ilustrasi pura pura kaya

Orang Berpura-pura Kaya tapi Miskin Menunjukkan Sikap Seperti Ini

Senin, 24 Februari 2025
Banyak orang menutupi lelah mental dengan lewat kata baik - baik saja/ Foto : Freepik

Ucapan Orang yang Sebenarnya Tidak Bahagia, Menurut Psikologi

Minggu, 30 Maret 2025
Kesendirian membantu mendapatkan kesadaran terhadap diri sendiri / Foto : Freepik

Ciri Orang yang Menganggap Diam Lebih Menenangkan daripada Musik

Selasa, 29 April 2025
Tidak memiliki batasan ciri pria yang potensi selingkuh

Ciri Pria yang Memiliki Potensi Berselingkuh di Tempat Kerja

Selasa, 25 Februari 2025
Aktual.co.id

Aktual.co.id adalah portal berita berbasis big data dan analisis digital terdepan di Indonesia yang berada di bawah naungan ASIGTA Group.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Beranda
  • Indeks
  • Big Data
  • Mental Health
  • Pakar Menulis
  • Viral

Follow Us

Copyright 2025 – Aktual.co.id