Aktual.co.id – Ada fenomena aneh yang diperhatikan yakni orang yang membawa buku tetapi tidak pernah membukanya. Kebiasaan yang aneh ?
Menurut psikologi, ada ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh para pembawa buku abadi ini. Keunikan yang membuat meraih buku bersampul tipis tetapi tidak menyentuhnya. Berikut ciri pembawa buku namun tidak dibaca seperti yang ditulis oleh Farley Ledgerwood.
Optimis Abadi
Dalam konteks pengantar buku, optimisme ini diterjemahkan menjadi keyakinan bahwa orang ini akan menemukan waktu dan motivasi membaca bukunya, namun kenyataannya berbalik, buku hanya dipegang tidak pernah dibaca.
Citra Diri yang Aspiratif
Sudah menjadi pandangan umum, membawa buku diidentikkan dengan kutu buku. Demikian juga dengan orang yang hanya memegang buku meski tidak dibaca, dia ingin mencitrakan sebagai kutu buku.
Namun para psikolog menilai, meski hanya dipegang, orang tersebut tetap memiliki keinginan untuk membacanya walaupun belum terlaksana.
Para Pencari Kenyamanan
Banyak yang merasa nyaman ketika buku berada di tangan. Beberapa orang mengaku merasa nyaman ketika buku berada di tangan walaupun tidak dibacanya.
Seperti yang dikemukakan psikolog terkenal Abraham Maslow dalam Hierarki Kebutuhannya, setelah kebutuhan fisiologis dan keamanan dasar, maka indivdu mencari cinta dan rasa memiliki.
Orang yang Suka Menunda-nunda
Menunda-nunda adalah sifat umum di bagi pembawa buku namun tidak dibaca. Artinya buku tetap diibawa namun selalu menunda untuk membacanya.
Dalam konteks membawa buku yang belum dibaca, penundaan ini dapat dilihat bentuk penundaan yang ‘produktif’. Buku merupakan pengingat tugas yang harus dilakukan, tetapi terus-menerus ditunda demi tugas-tugas mendesak lainnya.
Pembuka Percakapan
Uniknya membawa buku bisa menjadi cara yang untuk memulai percakapan . Buku yang belum dibaca dapat berfungsi sebagai alat sosial, memicu rasa ingin tahu, dan mencairkan suasana.
Jadi, ada orang yang selalu membawa buku tetapi tidak pernah membacanya, mungkin yang terpenting bukan hanya bukunya bisa jadi tentang koneksi yang buat percakapan yang dimulai. Dan itu adalah sesuatu yang layak dibawa-bawa.
Kaum Nonkonformis
Bagi sebagian orang, membawa buku yang belum dibaca merupakan simbol individualitas dan ketidakpatuhan. Itulah cara menegaskan jati dirinya di dunia yang semakin didominasi oleh media digital.
Sekalipun tidak membaca buku itu, kehadirannya berfungsi sebagai pengingat keunikan menyesuaikan diri dengan norma-norma digital.
Para Pemimpi
Terakhir, mereka yang membawa buku tetapi tidak pernah membacanya sering kali adalah pemimpi. Buku menggambarkan dunia kemungkinan, gudang ide dan cerita yang belum dimanfaatkan.
Membawa buku yang belum dibaca merupakan simbol perjuangan dan ketahanan, bukti semangat pemimpi, keyakinan pada hal-hal yang dapat dicapai dan dunia yang dapat dijelajahi. Meskipun hanya satu halaman dalam satu waktu. (ndi)