• Indeks
Aktual.co.id
  • Beranda
  • Big Data
  • Viral
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum Kriminal
  • Mental Health
  • Travel & Kuliner
  • Pakar Menulis
  • Indeks
Reading: Stres Kronis Bisa Melepaskan Sel Imun yang Ada di Tengkorak
Share
Aktual.co.idAktual.co.id
Search
  • Beranda
  • Big Data
  • Viral
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Hukum Kriminal
  • Mental Health
  • Travel & Kuliner
  • Pakar Menulis
  • Indeks
Have an existing account? Sign In
Follow US
Copyright 2025 - Aktual.co.id
Mental Health

Stres Kronis Bisa Melepaskan Sel Imun yang Ada di Tengkorak

Redaktur III Minggu, 21 September 2025
Share
4 Min Read
Ilustrasi depresi / Foto : Freepik
Ilustrasi depresi / Foto : Freepik

Aktual.co.id – Sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Communications memberikan bukti bahwa stres kronis memicu pelepasan sel-sel imun dari sumsum tulang di tengkorak bergerak menuju ke lapisan pelindung di sekitar otak.

Sel-sel imun ini, dikenal sebagai neutrophil yang berkontribusi terhadap gejala perilaku yang terkait dengan depresi dan kecemasan.

Temuan ini, berdasarkan penelitian ekstensif pada tikus. Penelitian ini menyoroti hubungan yang sebelumnya tidak diketahui antara respons imun tubuh dan gejala kesehatan mental terkait stres.

Penelitian ini dipimpin oleh Stacey Kigar, seorang peneliti pascadoktoral di Universitas Cambridge, bekerja sama dengan rekan-rekan di Institut Kesehatan Mental Nasional di Amerika Serikat. Penelitian ini melengkapi sejumlah penelitian yang menunjukkan peradangan mungkin berperan penting dalam depresi.

Orang yang mengalami depresi sering melaporkan kesedihan yang berkepanjangan, energi yang rendah, berkurangnya minat pada aktivitas yang sebelumnya menyenangkan, gangguan tidur, dan perubahan nafsu makan.

Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti berfokus bagaimana sistem kekebalan tubuh dapat memengaruhi timbulnya dan persistensi gejala depresi, terutama dalam kondisi stres kronis.

Baca Juga:  Banyak Pria yang Mengabaikan Gangguan Depresi pada Dirinya

Para peneliti di balik temuan baru ini termotivasi oleh bukti yang terkumpul bahwa sistem kekebalan tubuh berperan aktif dalam kesehatan mental. Peradangan kronis telah dikaitkan dengan gangguan depresi mayor dan stres psikososial yang berkelanjutan.

Neutrofil yakni sel darah putih yang bertindak sebagai respons cepat terhadap cedera dan infeksi, telah ditemukan dalam kadar tinggi dalam darah penderita depresi.

Sel-sel ini diketahui merespons sinyal inflamasi, termasuk sinyal dari interferon tipe I, sejenis protein yang terlibat dalam pertahanan antivirus dan regulasi kekebalan tubuh.

Penelitian sebelumnya oleh kelompok penelitian yang sama menunjukkan menipisnya sel B pada tikus, atau menempatkan pada stres sosial kronis, dapat menyebabkan peningkatan ekspresi gen terkait interferon di meningen.

Belum jelas bagaimana neutrofil direkrut ke wilayah ini atau apa perannya dalam perubahan perilaku akibat stres. Salah satu mekanisme yang dijelaskan melibatkan sel-sel imun yang bergerak dari sumsum tulang tengkorak melalui saluran pembuluh darah kecil ke meningen, tanpa melewati aliran darah sama sekali.

Baca Juga:  Jika Makan Sendirian di Tempat Umum Tanpa Canggung, Menunjukkan Sikap Ini

Tim peneliti bertujuan untuk menguji apakah jalur ini mungkin diaktifkan oleh stres kronis, dan jika ya, apakah hal itu dapat memengaruhi perilaku.

“Stres memiliki efek yang nyata pada tubuh, kita dapat dengan mudah mendeteksinya menggunakan tes sederhana yang menghitung berbagai jenis sel imun dalam darah seseorag,” ujar Stacey Kigar seperti dikutip oleh Psypost.

Secara spesifik, stres menyebabkan pelepasan sel ‘penanggap pertama’ yang disebut neutrofil ke dalam aliran darah.

Meskipun tubuh mampu ‘mereset’ diri setelah terpapar stres dalam waktu singkat, jika stres berkepanjangan, ‘titik reset’ kita berubah sehingga lebih rentan terhadap peradangan.

Hal ini mengubah jenis neutrofil yang dilepaskan, tidak hanya ke dalam aliran darah, tetapi juga ke jaringan pelindung yang melapisi otak

Baca Juga:  Frasa dalam Percakapan yang Melambangkan Seseorang Tidak Bahagia

Meskipun penelitian ini menggunakan model tikus, para penulis berpendapat bahwa temuan ini dapat membantu menjelaskan bagaimana stres kronis memicu gangguan suasana hati pada manusia.

Peningkatan kadar neutrofil telah diamati pada orang dengan depresi, dan pengobatan interferon dalam pengaturan klinis diketahui memicu gejala depresi.

Penemuan bahwa sumsum tulang tengkorak berperan dalam pensinyalan imun ke otak membuka jalur penelitian baru tentang bagaimana stres psikologis dapat memengaruhi aktivitas imun di relung anatomi tertentu.

Studi ini mengidentifikasi pensinyalan interferon sebagai target potensial untuk intervensi. Obat-obatan yang memblokir jalur ini sudah tersedia untuk kondisi lain, dan dapat digunakan atau disempurnakan untuk mengatasi gejala suasana hati yang terkait dengan peradangan kronis.

Namun, peneliti mengakui penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah dinamika imun serupa terjadi pada manusia. (ndi/psypost)

SHARE
Tag :depresiGangguan CemasGangguan DepresiMental healthPsykologi
Ad imageAd image

Berita Aktual

Tyra Spaulding/ Foto: Ist
Mendiang Miss Universe Jamaica 2023 Memendam Kesehatan Mental
Sabtu, 27 September 2025
Oppo pad 5/ Foto: capture Gizmochina
Bakal Hadir Tablet Oppo Pad 5 dengan Chip Snapdragon 8
Sabtu, 27 September 2025
Tyra Spaulding / Foto: capture People
Mantan Kontestan Miss Universe Jamaica 2023 Meninggal Diduga Bunuh Diri
Sabtu, 27 September 2025
Khofifah saat mengunjungi korban gempa bumi di Situbondo/ Foto: Diskominfo Situbondo
Khofifah Kunjungi Korban Gempa di Situbondo
Sabtu, 27 September 2025
Korban keracunan MBG/ Foto: courtesy ANTARA
Prabowo Akan Panggil Kepala Badan Gizi Nasional Terkait Keracunan Makanan MBG
Sabtu, 27 September 2025

Mental Health

Pemimpin narsisitik cenderung menyembunyikan sifat aslinya / Foto : freepik

Orang Manipulatif Lebih Meyakinkan Karena Memiliki Daya Tarik di Wajah

Ilustrasi tangan kesemutan/ Foto: freepik

Mengenal dan Mewaspadai Tangan Kesemutan

Ilustrasi pasangan yang menjengkelkan / foto : freepik

Tanda Sikap Melelahkan Secara Emosional Terhadap Orang Lain

Ilustrasi dimensia /Foto: freepik

Awal Demensia yang Tidak Berhubungan dengan Hilangnya Memori

Ad imageAd image

TRENDING NEWS

Gempa Banyuwangi Mag 5,7 Terasa di Surabaya dan Sidoarjo

Gempa Banyuwangi Terasa Hingga Denpasar, Bali

Warganet Saling Berbagi Kisah Tentang Gempa yang Ada di Banyuwangi

Segera Rilis Ponsel Snapdragon 8 Elite Gen 5 dari Poco

Tanda Sikap Melelahkan Secara Emosional Terhadap Orang Lain

More News

Ilustrasi masjid di malam hari / Foto : Freepik

Pahala Menjalankan dan Niat Puasa Ayyamul Bidh Bulan Muharram Juli 2025

Rabu, 9 Juli 2025
Sibuk menjadi alasan orang enggan mencari jejaring yang baru / Foto : yourtango

Alasan Orang Kehilangan Minat Mecari Jejaring Sosial Baru

Selasa, 15 April 2025
Menghargai diri sendiri bagian kesehatan mental. / Foto : Freepik

Cara Melepaskan Mencari Penghargaan dari Orang Lain. Berdasar Rekomendasi Psikolog

Rabu, 19 Maret 2025
Menatap mata serta memperhatikan orang bicara bentuk penghargaan kepada orang lain / Foto : Freepik

Kebiasaan Kecil yang Membuat Orang Menghormati Anda, Menurut Psikologi

Kamis, 24 April 2025
Aktual.co.id

Aktual.co.id adalah portal berita berbasis big data dan analisis digital terdepan di Indonesia yang berada di bawah naungan ASIGTA Group.

  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Siber
  • Beranda
  • Indeks
  • Big Data
  • Mental Health
  • Pakar Menulis
  • Viral

Follow Us

Copyright 2025 – Aktual.co.id