Aktual.co.id – Setelah menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung RI selama 10 jam, mantan Komisaris Utama PT Pertamina periode 2019 – 2024 Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengaku kaget dengan data yang dimiliki oleh Kejaksaan Agung.
Selama menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ahok hanya awasi untung-rugi namun tidak mendalam sampai ke hulu terkait tata kelola bahan mentah.
“Saya juga kaget-kaget, gitu lho. Kok gila juga ya, saya bilang gitu ya,” kata Ahok, kepada awak media di kawasan Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Dirinya kaget karena yang ditampilkan data adalah subholding. Sementara dirinya tidak sampai mengawasi sampai tingkat operasional. “Saya juga kaget-kaget juga dikasih tahu penelitian ini ada fraud apa, ada penyimpangan, transfer seperti apa, dia jelasin,” kata Ahok.
Ahok berujar, sebagai Komisaris Utama, tugasnya hanya mengawasi kinerja perusahaan dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) alias untung rugi.
“Saya cuma sampai memeriksa. Kita tuh hanya memonitoring dari RKAP gitu lho. Nah itu kan untung rugi-untung rugi,” ujar Ahok.
Selama berada di Pertamina, performa perusahaan tersebut selalu bagus. “Kebetulan kinerja Pertamina kan bagus terus selama saya di sana gitu kan. Jadi kita enggak tahu tuh. Ternyata di bawah ada apa, kita enggak tahu,” jelas Ahok.
Terkait pengoplosan dirinya tidak ditanya soal kasus tersebut. “Kalau pengoplosan, saya kira itu, kejaksaan, penyidik enggak pernah tanya itu,” ujar Ahok.
Komisaris Utama Pertamina tahun 2019-2024 ini mengaku ada hal-hal yang tidak bisa diungkapkan kepada publik.
Bahkan, baru bisa diungkap saat di persidangan nanti. “Ini memang ada soal sesuatu yang saya enggak bisa ngomong. Nanti di sidang pasti penyidik akan ngasih lihat,” kata Ahok lagi
Ahok mengaku siap datang jika dipanggil sebagai saksi kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.
“Kalau butuh saya lagi, ya saya datang lagi lah,” ujar Ahok. Dirinya hanya sampaikan agenda rapat terekam, tercatat. JIka penyidik minta data tambahan, bisa minta langsung ke Pertamina, karena saat ini dirinya tidak lagi di sana.
“Tentu, saya sampaikan pada Kejaksaan (Agung) penyidik. Intinya, saya mau membantu. Mana yang kurang nanti setelah dia dapat data-data dari Pertamina, setelah mereka pelajari,” kata Ahok.
Ahok diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi tata kelola minyak selama 10 jam, sejak pukul 08.36 WIB hingga pukul 18.31 WIB.
Menanggapi berita tersebut para netizen memberikan komentar bervariasi. “Akhirnya anti klimaks….ora ono opo2 …wkwkwkwk,” ketik Surya @Suryakembar88.
“Walah kok jadi begini melemah yang tadinya punya data katanya, beneran pahlawan kesiangan,” ungkap Alfianrzkyfff @ojanbotak.
Banyak yang menyangka jika Ahok memiliki banyak data, kenyataannya Kejaksaan Agung lebih lengkap bahkan detail terkait korupsi di Pertamina Patra Niaga tahun 2018 – 2023.
“Ooh gak sesuai ya, gue pikir tahu semua melebihi kejaksaan,” jelas mandor kawat @duniabulat5.
“Nah lo tinggal kita tunggu aksi kejagung. Mau jadi jagung apa pisang atau ubi,” Wawan Darmawan @WawanDa1973. (ndi)