Aktual.co.id – Ini bukan menjadi pembicara yang fasih atau memenangkan debat. Ini tentang menguasai seni percakapan yang bermakna, percakapan yang membantu terhubung, tumbuh, dan saling memahami dengan lebih baik.
Mereka Benar-Benar Mendengarkan
Seorang pembicara yang hebat melakukan lebih dari sekadar mendengar, mereka benar-benar mendengarkan. Mereka fokus memahami sudut pandang, perasaan, dan niat pembicara. Kata lain, mereka tidak hanya menerima informasi secara pasif, mereka juga terlibat aktif setiap aspek perbincangan.
Mengajukan Pertanyaan Berwawasan
Seorang pembicara hebat akan mengajukan pertayaan yang cerdas. Mereka tidak hanya terpaku pada topik yang aman atau mengisi keheningan dengan obrolan kosong. Mereka menggali lebih dalam dengan pertanyaan-pertanyaan, mendorong orang lain berbagi lebih banyak tentang diri mereka sendiri.
Mereka Memahami Kekuatan Keheningan
Kebanyakan orang takut akan keheningan, terutama dalam percakapan. Namun, pembicara yang hebat mereka tahu keheningan bisa jadi hal yang berharga.
Membuat Orang Lain Dihargai
Mereka melakukan ini dengan menunjukkan minat yang tulus pada apa yang dikatakan orang lain, memvalidasi perasaan mereka, dan mengungkapkan penghargaan atas pemikiran dan ide mereka.
Beradaptasi Gaya Komunikasi Orang Lain
Misalnya, jika berbicara dengan introvert memberikan banyak waktu untuk introvert berpikir sebelum menanggapi. Pembicara hebat memperhatikan cara orang lain berkomunikasi, hal ini menunjukkan rasa hormat terhadap preferensi orang lain dan membuat percakapan lebih menyenangkan.
Tidak Takut Menunjukkan Kelemahan
Mereka tidak takut berbagi kesalahan, ketakutan, atau rasa tidak aman. Mereka tahu menunjukkan sisi kemanusiaan dapat membantu orang lain merasa lebih nyaman dan terbuka.
Berpikiran Terbuka
Satu hal terpenting yang dilakukan pembicara hebat adalah berpikiran terbuka. Tidak peduli dengan siapa mereka berbicara, mereka mendekati setiap percakapan dengan rasa ingin tahu dan kemauan untuk belajar.
Mempraktikkan Empati
Pembicara yang hebat berusaha memahami perasaan dan sudut pandang orang yang mereka ajak bicara. Menempatkan diri pada posisi orang lain, menunjukkan perhatian yang tulus terhadap pengalaman dan emosi mereka. (ndi)