Aktual.co.id – sebagian orang tidur digunakan untuk beristirahat agar bugar besuk harinya. Namun ada yang menggunakan tidur sebagai pelarian dari masalah. Berikut perilaku orang yang menggunakan tidur sebagai pelarian berdasar analisa penulis sekaligus psikolog Farley Ledgerwood.
Durasi Tidur Lebih Lama
Dalam bidang psikologi, tidur sering diartikan sebagai mekanisme penanggulangan. Ketika dihadapkan dengan masalah yang besar atau emosi yang menyusahkan, sebagian orang menemukan pelipur lara dalam bentuk tidur yang damai.
Namun jika melihat seseorang secara konsisten menghabiskan lebih banyak waktu tidur dari biasanya atau mencari waktu tidur sepanjang hari, bisa jadi indikasi bahwa menggunakan tidur sebagai pelarian.
Kesulitan Bangun Tidur
Perilaku ini diamati banyak psikolog. Orang yang menggunakan tidur sebagai pelarian, sering kesulitan bangun tidur. Mereka memencet tombol tunda berulang kali agar bisa kembali tidur nyenyak.
Bagi individu yang menggunakan tidur sebagai pelarian, keadaan tidak sadar seperti tidur bisa menjadi tempat tinggal yang aman daripada masalah dunia nyata.
Keinginan Kuat untuk Menyendiri
Orang yang menggunakan tidur sebagai pelarian sering kali menunjukkan kecenderungan untuk mengisolasi diri. Perilaku ini bukan tentang mencari kedamaian, melainkan menghindari konfrontasi dengan masalah mereka.
Saat seseorang mencari tempat perlindungan dalam tidur, mereka menghindari interaksi sosial atau rangsangan eksternal apa pun yang dapat mengganggu pelarian mereka.
Perubahan Nafsu Makan
Dalam konteks ini, individu yang menggunakan tidur sebagai pelarian juga menunjukkan perubahan dalam kebiasaan makan sebagai bentuk mengatasi masalah.
Jika mengamati perubahan drastis dalam nafsu makan seseorang bersamaan dengan peningkatan durasi tidur, mungkin merupakan indikasi menggunakan tidur sebagai mekanisme penanggulangan.
Kurangnya Motivasi
Orang yang menggunakan tidur sebagai pelarian sering kali menunjukkan kurangnya motivasi. Tingkat energi menurun dan tampak tidak tertarik pada aktivitas yang pernah dinikmati. Kelesuan ini tidak hanya bersifat fisik; tetapi juga emosional dan mental.
Jika melihat seseorang kehilangan minat pada hobinya atau kekurangan energi untuk menjalani hidup, ditambah meningkatnya waktu tidur, mungkin tanda menggunakan tidur sebagai pelarian dari masalah.
Lonjakan Energi Tak Terduga
Maksud ledakan energy tidak terduga adalah diarahkan pada aktivitas yang tidak melibatkan banyak tenaga emosional atau mental, seperti menonton acara TV secara berlebihan atau melakukan tugas yang berulang-ulang.
Fase-fase energi ini dapat dilihat sebagai bentuk perlawanan terhadap masalah yang dihadapi. Padahal mencoba mengalihkan pikiran dan menjauhkan diri dari masalah.
Meningkatnya Rasa Jengkel
Meningkatnya rasa jengkel bisa jadi pertanda seseorang menggunakan tidur untuk melarikan diri dari masalah. Tekanan psikologis bisa bermanifestasi sebagai sumbu pendek. Gangguan kecil yang sebelumnya diabaikan tiba-tiba bisa tak tertahankan.
Jadi, jika melihat seseorang lebih banyak tidur dan lebih banyak marah, mungkin cara mengatasi masalah yang mendasarinya. (ndi)