Aktual.co.id – Orang – orang yang mengalami gangguan kecemasan, mengaku tersiksa dengan kondisinya. Suasana batin tidak menentu membuat kualitas hidupnya menjadi tidak stabil.
Berikut tanda kecemasan yang diarangkum oleh psikolog Issabela Chase yang membuat penderitanya terganggu oleh kehidupan kesehariannya.
Berpikir Berlebihan
Berpikir berlebihan itu seperti angin puyuh. Begitu mulai berputar, sulit untuk menghentikannya. Bagi pemilik gangguan cemas, ini adalah wilayah yang sangat mengganggu.
Penderita cemas sering menganalisis secara berlebihan setiap percakapan, setiap gerakan, setiap keheningan. Pertanyaan pertanyaan yang berlebihan berseliweran di benaknya sehingga membuatnya menjadi tidak nyaman.
Selalu Mencari Kepastian
Kebutuhan untuk diyakinkan muncul di dalam pemikiran penderita cemas. Hal ini kondisi yang sangat melelahkan.
Beberapa kali orang cemas ingin menanyakan kepastian kepada siapapun yang dipikirkannya. Kecemasan ini membuatnya tidak stabil sehingga memunculkan pemikiran yang berlebihan terhadap yang dihadapi.
Takut Ditinggalkan
Orang-orang yang memiliki keterikatan yang cemas sering kali bergulat dengan ketakutan ini. Dirinya khawatir orang-orang yang dicintai akan meninggalkannya. Ketakutan ini dapat merasuki tindakan dan perilakunya.
Memahami ketakutan ini dan sangat penting dalam mengelolanya. Ini membangun kepercayaan dalam hubungan dan mengingatkan diri sendiri bahwa tidak semua orang akan meninggalkannya. Ini adalah proses yang menantang, tetapi ingatlah, setiap langkah maju adalah kemajuan.
Menghindari Konflik dengan Segala Cara
Bagi yang memiliki gangguan cemas, konflik dapat terasa seperti ancaman terhadap hubungan dengan dirinya. Dalam pikirannya ada khawatir setiap perselisihan atau pertengkaran menyebabkan putusnya suatu hubungan.
Belajar menghadapi konflik dengan cara yang sehat merupakan bagian penting dalam menjaga hubungan yang kuat. Ingat, ini bukan tentang menang atau kalah dalam pertengkaran, tetapi tentang memahami satu sama lain dengan lebih baik dan menemukan solusi bersama.
Meminta Maaf Secara Berlebihan
Meminta maaf secara berlebihan, salah satu tanda yang dimiliki orang dengan gangguan cemas. Beberapa orang akan merasa tidak nyaman dengan perilaku ini, namun begitulah kondisi orang dengan cemas.
Memang tidak mudah untuk menghentikan kebiasaan mengatakan “Maaf” sepanjang waktu, tetapi penting untuk diingat bahwa tidak semuanya salah diri sendiri. Terkadang, tidak apa-apa untuk tidak meminta maaf.
Memberikan Kompensasi Berlebihan
Bagi yang memiliki keterikatan yang cemas sering kali berusaha keras menunjukkan cintanya. Orang ini akan terus-menerus menghujani pasangannya dengan pujian, hadiah, atau perhatian, dengan harapan dapat meyakinkan diri sendiri tentang perasaan pasangannya.
Namun, ungkapan kasih sayang yang berlebihan ini terkadang terasa memberatkan bagi orang lain. Hal itu dianggap tidak tulus sehingga orang dengan kecemasan dianggap terlalu berlebihan.
Berjuang Menikmati Waktu Sendirian
Perjuangan menghadapi kesendirian ini dapat bermula dari rasa takut akan ditinggalkan. Dirinya khawatir jika dilupakan atau digantikan.
Butuh pendampingan dan pemahaman agar bisa menerima fakta sesungguhnya. Belajar menikmati kebersamaan merupakan bagian penting dari pertumbuhan pribadi dan hubungan yang sehat. Mengabaikan Batasan Pribadi
Batasan adalah garis tak kasat mata yang menentukan antara seseorang dengan orang lain. Batasan penting untuk menjaga hubungan yang sehat.
Orang yang memiliki cemas sering kali kesulitan menetapkan batasan. Dirinya mengatakan jika menetapkan batasan maka akan terhindar dengan orang yang selama ini dicintai. (ndi)