Aktual.co.id – Menjadi seorang introvert yang ekstrovert mungkin tampak seperti sebuah kontradiksi. Namun itulah yang terjadi. Kepribadian ini saling berkaitan di mana bukan sosok yang suka pesta namun juga bukan seorang pendiam.
Saat itulah para ahli menyebutnya Ambivert, kepribadian antara introvert dan ekstrovert. Seorang ambivert, adalah perpaduan yang unik. Di satu sisi dapat menikmati keramaian sosial, di sisi lain mendambakan kesendirian.
Merasa Nyaman dengan Diri Sendiri
Kaum ambivert merasa nyaman dengan diri sendiri. Orang ini memahami dan menerima perpaduan unik antara ekstrovert dan introvert.
Kepribadian ini bisa menjadi pusat perhatian di satu saat kemudian mencari kesunyian di saat berikutnya. Itulah yang membuat kepribadian ini unik.
Pendengar yang Baik
Ciri utama dari ambivert adalah kemampuan menjadi pendengar yang baik. Kepribadian ini senang mendengarkan orang lain, memahami sudut pandang orang lain yang dapat memberikan wawasan pengetahuan pada kepribadian ini.
Menjadi pendengar yang baik terhubung dengan orang lain pada tingkat yang lebih dalam. Bukan hanya tentang mendengarkan kata-kata, tetapi memahami emosi dan pikiran dibaliknya.
Sering Disalahpahami oleh Orang Lain
Menjadi ambivert sering kali berada di antara dua tipe kepribadian introvert dan ekstrovert. Hal ini terkadang dapat menimbulkan dugaan yang disalahpahami oleh orang lain.
Ada kalanya teman-teman mencap orang yang tidak konsisten. Suatu hari menjadi pusat perhatian, di hari berikutnya lebih suka menyendiri. Tidak mudah bagi orang memahami perubahan perilaku ini.
Menjadi seorang ambivert berarti menerima perubahan-perubahan ini. Memahami bahwa energi naik turun dan itu wajar saja. Itu hanya bagian dari pesona unik seorang ambivert.
Memahami Perspektif yang Berbeda
Seorang ambivert merupakan orang yang berempati secara alami. Kemampuannya yang beralih antara ekstroversi dan introversi memungkinkan memahami berbagai perspektif.
Ketika seseorang sedang sedih, ambivert siap menghibur dan mendengarkan. Ketika seseorang sedang gembira, orang ini siap mengimbangi antusiasmenya dengan berbagi kegembiraannya.
Ambivert melihat dunia melalui sudut pandang ekstrovert dan introvert. Dan itu membantu terhubung dengan orang lain pada tingkat yang lebih dalam. Itu salah satu anugerah indah menjadi seorang ambivert.
Butuh Waktu Sendiri
Meskipun mudah bergaul dan menikmati kebersamaan dengan orang lain, sebagai ambivert mendambakan waktu sendiri. Saat-saat menyendiri ini sangat penting bagi ambivert.
Saat menyendiri memungkinkan untuk merenung, melepas lelah, dan menyegarkan diri. Jangan heran jika setelah seharian bersosialisasi, kepribadian ini memilih malam yang tenang daripada keluar malam.
Menikmat Percakapan yang Mendalam
Seperti halnya kaum introvert, kaum ambivert sering kali menganggap obrolan ringan itu membosankan. Kepribadian ini lebih suka diskusi yang bermakna dan menggugah pikiran.
Penelitian menunjukkan bahwa terlibat dalam percakapan yang mendalam dan substantive, bisa dikaitkan dengan peningkatan kebahagiaan dan kesejahteraan.
Jadi, jika mendapati pembicaraan dari cuaca ke buku terbaru yang dibaca atau pengalaman hidup yang mendalam, itu hanyalah sifat ambivert yang bersinar!
Bagai Bunglon yang Mudah Beradaptasi
Salah satu keuntungan seorang ambivert adalah kemampuan beradaptasi. Dia dapat menyesuaikan diri dalam berbagai lingkungan sosial, berkat sisi ekstrovertnya.
Kemampuan beradaptasi ini datang secara alami kepada seorang ambivert. Sebagai seorang ambivert, dapat dengan mudah beralih antara menjadi pusat perhatian dan penyendiri tergantung.
Suka Bersosialisasi, Sampai Titik Tertentu
Energi sosial ambivert tidak bertahan selamanya. Setelah beberapa saat, pemilik kepribadian ini perlu beristirahat dan mengisi ulang energi dalam kesendirian.
Ini adalah keseimbangan yang rumit. Orang ini seperti kupu-kupu sosial yang kadag kembali ke kepompong secara tiba – tiba. Kepribadian yang aneh ini bisa tiba– tiba ingin pergi saat pesta sedang tinggi-tingginya. (ndi)
