Aktual.co.id – Dalam rapat koordinasi dengan Kementrian Pertanian tanggal 3 Februari 2025 yang lalu, Presiden Prabowo menetapkan harga gabah kering Rp 6,500/kg. Hasil rapat koordinasi tersebut diposting media sosial milik Prabowo Subianto dengan akun @prabowo :
Sebagai wujud komitmen untuk melindungi kesejahteraan petani, menjaga stabilitas harga, dan mendorong terwujudnya swasembada pangan, dalam rapat bersama jajaran Kementerian Pertanian, saya menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen sebesar Rp6.500/kg. Kebijakan ini diharapkan mampu memberikan kepastian bagi petani agar hasil panen mereka dihargai secara adil dan layak. Saya tegaskan, tidak akan ada toleransi bagi pihak-pihak yang mencoba merugikan petani. Kita membutuhkan kerja sama dan semangat gotong royong dari semua elemen bangsa untuk memastikan ketahanan pangan menjadi fondasi kokoh bagi kedaulatan Indonesia. Rapat Koordinasi bersama Kementan, Jakarta, 3 Februari 2025. Foto: Tim Media Presiden
Postingan Prabowo ini sontak dibanjiri komentar dari netizen dengan berbagai pendapat. Seperti akun milik @hnirankara : Saran, Pak @prabowo mending pake sistem kontrak saja. Pemerintah membeli gabah dari petani, alurnya: ketika musim panen, petani melakukan penggilingan gabah, dipacking. Selanjutnya, bulog melakukan pick up gabah. Jadi, mekanisme ini meminimalisirkan kerugian petani akibat ulah tengkulak. Coba dulu, at least di satu regional. Kalo sukses, lakukan setentak seIndonesia. Good luck.
@bugisjunti : Naikin dikit pak, 1 HA maks 6 ton gabah dapat 39jt, dikurangi biaya 13jtan sisa 26jt, 4 bulan panen 6.5jt perbulan, keliatan tinggi, tp itu dibagi 2 lagi pak, dpt 3.2jt/bulan, banyak sekali petani kita hanya petani garap, yg punya sawah pak haji sama yg kerja di kota
@sunyimenyapa : Yth bpk presiden Prabowo Masalah yg sering dihadapi oleh petani Yaitu hrg Gabah murah&mahalnya ongkos pertanian. Krg nya pngetahuan yg memadai dalam pertanian bagaimana agar ketergantungan pada pupuk berbahan kimia berkurang. Kurangnya pelatihan dan alat pertanian yg modern.
@IMachjar : Tuan Presiden coba hidupkan lagi program Sambung Rasa, program waktu jaman Orde Baru ada tanya jawab langsung dgn Presiden mengenai keluh kesah, keberhasilan para petani, disiarkan di televisi.
Meski postingan dilakukan satu minggu yang lalu namun hingga kini komentar terkait penetapan harga gabah masih mengalir. Keluhan dan usulan dari netizen lewat digital masih mewarnai berbagai media sosial terkait isu yang masih berkembang di Masyarakat. (ndi)