Aktual.co.id – Ratusan pelajar unjuk rasa tolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Senin (17/2/2025).
“Kami butuh pendidikan gratis berkualitas, bukan makan siang gratis”.
“Makan masakan mama lebih bergizi daripada makan siang gratis di sekolah,” sahut siswa lainnya.
Namun, rencana para pelajar menyuarakan aspirasi menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo, dibubarkan aparat kepolisian.
Dikabarkan ada 16 siswa ditahan saat berunjuk rasa menyuarakan aspirasi tolak makan gratis. Mereka ditahan di Polsek Heram, Wamena, Kota Jayapura.
Staf Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua, Imanus Komba, kepada media mengatakan, aksi para siswa hanya penyampaian aspirasi yang telah dijamin oleh undang-undang. Mereka berencana menyuarakan aspirasinya menuntut pendidikan gratis berkualitas daripada makan gratis ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Aksis siswa ini mendapat beragam komentar di media sosial. Jefri Wenda @jefry_wnd menuliskan,” Wamena, Papua 17 Feb 2025. Ribuan siswa/i melakukan demo di dpn kantor Bupati Wamena menolak program Makan Bergizi Gratis.”
“Alam telah menyediakan segalanya, kami mampu bertahan hidup tanpa ada campur tangan pemerintah, yang kami butuhkan pendidikan gratis,” Kata seorang pelajar.
Unjuk rasa di Papua ini mendapat respon dari @coldthem,”Langkah yang baik, karena mereka menyadari bahwa mengutamakan pendidikan dibanding sekadar memenuhi kebutuhan sesaat adalah investasi bagi masa depan yang lebih cerah.”
“Mereka sadar bahwa mengisi perut dengan mengorbankan mengisi otak maka dia sedang mengalami kemunduran yang nyata,” ungkap @coldthem.
Sementara akun tsumtsum @tsumtsum99 mengaku kaget dengan unjuk rasa di Papua. “Jujurr belum pernah meliat anak SMA/SMK demoo, ini benerann nihh? Bener bener Indonesia lagi tidak baik-baik saja,” ungkapnya.
Postingan Papua ini sudah di repon sebanyak 26,2 ribu tanggapan dengan berbagai pandangan. Kata kunci Papua ini bersanding dengan Ndasmu, #IndonesiaGelap, dan Hidup Jokowi. Ketika kata ini menjadi rujukan buat warganet untuk menyampaikan keluh kesah mereka terhadap kebijakan pemerintah selama ini. (ndi)