Aktual.co.id – Di era digital yang penuh dengan disrupsi informasi, kepercayaan publik menjadi faktor kunci dalam efektivitas komunikasi kebijakan. Pemerintah, perusahaan, dan institusi publik kini menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan narasi yang akurat dan membangun hubungan yang solid dengan masyarakat. Tanpa strategi komunikasi yang relevan dan berbasis data, bukan tidak mungkin kepercayaan terhadap kebijakan publik akan terkikis oleh arus informasi yang tidak terkendali.
Dalam konteks ini, big data sebagai data komunikasi dalam media digital memainkan peran krusial dalam membaca dinamika isu, memahami sentimen publik, serta merancang strategi komunikasi yang lebih tepat dan adaptif.
Analisis Komunikasi Big Data dan Peranannya dalam Komunikasi Kebijakan
Big data dalam komunikasi digital mengacu pada pengumpulan, analisis, dan pemetaan pola interaksi publik di berbagai platform media sosial, situs berita, hingga forum daring. Data ini mencakup berbagai aspek, mulai dari kata kunci yang sering muncul, sentimen masyarakat, aktor-aktor utama dalam diskusi, hingga jaringan komunikasi yang membentuk ekosistem informasi di ruang digital.
Dengan menggunakan analisis komunikasi big data, pemerintah dapat memahami bagaimana suatu kebijakan diterima oleh publik, siapa saja yang berpengaruh dalam membentuk opini, serta bagaimana narasi berkembang dari waktu ke waktu. Lebih dari itu analisis ini dapat mengidentifikasi potensi krisis komunikasi sejak dini, memungkinkan respons yang lebih cepat dan lebih efektif sebelum suatu isu berkembang menjadi polemik yang sulit dikendalikan.
Digital Activism dan Dinamika Kepercayaan Publik
Aktivisme digital (digital activism) kini menjadi bagian tak terpisahkan dalam lanskap komunikasi kebijakan. Tidak hanya gerakan protes atau kampanye sosial, digital activism juga mencakup partisipasi publik dalam membentuk, menyebarkan, dan memverifikasi informasi. Pola ini menjadikan masyarakat sebagai produsen informasi, bukan sekadar konsumen sebagaimana disampaikan Manuel Castells sebagai Mass-Self Communications.
Dalam konteks komunikasi kebijakan, digital activism dapat menjadi alat yang sangat efektif jika dimanfaatkan dengan benar. Pemerintah tidak boleh hanya menjadi “pemberi informasi”, tetapi harus aktif dalam menciptakan ruang dialog dengan masyarakat. Dengan kata lain, strategi komunikasi kebijakan harus bergeser dari model satu arah menjadi interaktif dan berbasis partisipasi publik.
Analisis Komunikasi Big data memungkinkan pemerintah untuk membaca pola digital activism yang berkembang di masyarakat, termasuk mengidentifikasi influencer yang tepat terbaik relevan atau komunitas yang memiliki daya jangkau luas dalam membentuk opini publik. Dengan memahami dengan benar bagaimana aktivisme digital bekerja, pemerintah dapat membangun strategi komunikasi yang lebih inklusif dan berbasis interaksi, bukan sekadar penyampaian informasi sepihak sebagaimana yang sering terjadi.
Strategi Komunikasi Berbasis Big Data: Menyesuaikan dengan Perkembangan Isu
Untuk membangun kepercayaan publik yang lebih kuat, strategi komunikasi berbasis big data harus berorientasi pada tiga aspek utama. Pertama, pemantauan dan analisis isu secara real-time dengan socio technical approach dan mixed methods. Pemerintah dan institusi harus menggunakan alat analisis komunikasi big data untuk memantau percakapan publik di media sosial, berita daring, dan forum digital. Pemantauan ini memungkinkan tidak sekedar identifikasi kata kunci, tren, serta sentimen masyarakat terhadap suatu kebijakan juga secara mendalam dan cepat dapat memahami perkembangan issue. Selain itu, penting untuk melakukan pemetaan aktor utama dalam diskusi, baik yang bersikap mendukung maupun yang kritis, agar strategi komunikasi dapat disusun secara lebih efektif dan terarah juga relevan.
Kedua, respon cepat dan adaptif terhadap perubahan narasi. Dengan memanfaatkan hasil analisis komunikasi big data, pemerintah dapat menentukan pendekatan komunikasi yang sesuai dengan dinamika isu yang berkembang. Pesan komunikasi juga perlu disesuaikan dengan bahasa yang digunakan publik agar lebih mudah dipahami dan diterima. Selain itu, penting untuk menggunakan berbagai format komunikasi yang relevan dengan kebiasaan konsumsi informasi masyarakat saat ini, seperti video pendek, infografis interaktif, serta kampanye berbasis komunitas yang lebih engaging dan persuasif.
Ketiga, kolaborasi dengan aktor digital yang berpengaruh (secara hubungan sosial). Pemerintah harus membangun kerja sama dengan influencer yang “tepat”, jurnalis independen, dan komunitas digital untuk menyebarkan informasi yang akurat. Pendekatan engagement-driven communication harus diterapkan, di mana pemerintah secara aktif terlibat dalam diskusi publik dan merespons pertanyaan masyarakat secara langsung, bukan hanya menyampaikan informasi secara satu arah. Selain itu, strategi komunikasi berbasis peer-to-peer juga perlu diadopsi, di mana pesan kebijakan tidak hanya disampaikan oleh institusi resmi, tetapi juga melalui jaringan masyarakat yang memiliki kredibilitas tinggi di ruang digital. Dengan pendekatan ini, kepercayaan publik terhadap kebijakan dapat dibangun secara lebih kuat dan berkelanjutan.
Masa Depan Komunikasi Kebijakan yang Lebih Relevan dan Adaptif
Keberhasilan komunikasi kebijakan tidak hanya ditentukan oleh substansi kebijakan itu sendiri, tetapi juga oleh sejauh mana kebijakan tersebut dapat diterima dan dipahami oleh masyarakat. Analisis Komunikasi Big data dan digital activism kini menjadi faktor penentu utama dalam membangun kepercayaan publik.
Di era yang penuh dengan disrupsi informasi, pendekatan komunikasi yang hanya mengandalkan cara konvensional tidak lagi cukup. Pemerintah harus lebih proaktif dalam membaca tren isu, merespons dinamika digital dengan cepat, serta membangun interaksi yang lebih erat dengan masyarakat. Influencer tidak sekedar dipilih berdasarkan angka popularitas yang justru dapat menjadi Pseudopower. Dengan strategi komunikasi berbasis komunikasi big data yang lebih adaptif dan inklusif, kebijakan publik tidak hanya akan lebih efektif, tetapi juga lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat yang terus berubah dan berkembang.
Dr. Irwan Dwi Arianto, M.I.Kom.
Pengasuh Rubrik Big Data di Aktual.co.id
Kepala Laboratorium Integrated Digital – FISIBPOL – UPN “Veteran” Jatim
Founder ASIGTA Group